Bisnis.com, JAKARTA—IHSG memulai 2016 di bawah tekanan ketegangan diplomatik di Timur Tengah dan aksi ambil untung investor.
IHSG dibuka turun 0,28% atau 12,84 poin ke level 4.580,17 pada Senin (4/1/2016). Pada pukul 09.09 WIB, IHSG melemah 0,26% atau 12,15 poin ke level 4.580,86.
Pergerakan IHSG sejalan dengan mayoritas indeks bursa Asia. Nikkei 225 bergerak merosot 1,18%, Hang Seng jatuh 2,14%, sedangkan Straits Times tergelincir 1,01%.
Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran membawa ketidakpastian ke bursa saham regional. Keputusan Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran sempat mendorong harga minyak WTI melonjak hingga 3,46% ke harga US$38,32/barel pada perdagangan hari ini.
“Dilihat dari pelemahan saham global pada Kamis pekan lalu dan volatilitas harga minyak, investor tampaknya memilih wait and see di awal tahun ini,” kata Tim Riset NH Korindo Securities.
Selain faktor eksternal, IHSG juga berada di bawah bayang-bayang aksi ambil untung investor dari reli yang terjadi pekan terakhir 2015.
“Hari ini, waspadai aksi profit taking setelah penguatan selama beberapa hari sebelumnya. Sejumlah bursa di Asia bergerak melemah pagi ini,” kata Tim Riset Samuel Sekuritas.
Sebanyak 12 saham menguat, 24 saham melemah, dan 488 saham stagnan dari 524 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 2,88 poin dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang melemah 2,38 poin adalah beban terberat IHSG.
Seluruh 9 indeks sektoral IHSG berada di zona merah di awal perdagangan. Indeks sektor agribisnis merosot paling tajam, turun 0,77%.
Indeks Bisnis27 dibuka melemah 0,57% atau 2,26 poin ke level 393,61. Pada pukul 09.09 WIB, Bisnis27 turun 0,32% atau 1,27 poin ke level 394,60.
Saham-saham beban IHSG pada awal perdagangan:
BBCA | -0,94% |
TLKM | -0,81% |
ASII | -0,83% |
ICBP | -2,41% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
INDF | +1,45% |
CPIN | +0,96% |
INTP | +0,45% |
BMTR | +2,27% |
sumber: Bloomberg