Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri hari perdagangan perdana 2016 dengan pelemahan cukup tajam, yakni ditutup turun 1,46% atau 67,09 poin ke level 4.525,92.
IHSG mengawali 2016 dengan pelemahan, yakni turun 0,28% atau 12,84 poin ke level 4.580,17, pada Senin (4/1/2016).
Pelemahan ini terjadi sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang melemah tertekan ketegangan di Timur Tengah.
Pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengan Iran membawa ketidakpastian terhadap harga minyak dan menjadi sentimen negatif bagi bursa saham Asia.
Sebelumnya indeks ditutup menguat 0,52% atau 23,65 poin ke level 4.593,01 pada hari terakhir perdagangan 2015, Rabu (30/12/2015).
IHSG mengakhiri hari perdagangan pertama 2016 dengan pelemahan tajam, ditutup turun 1,46% atau 67,09 poin ke level 4.525,92.
IHSG turun 47,81 poin atau 1,04% ke level 4.545,21 pada perdagangan pukul 14.55. Pelemahan dipimpin oleh saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) yang melemah 1,54%. Sebanyak 203 saham melemah.
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG melemah 0,62% atau 28,61 poin ke level 4.564,39.
IHSG mengakhiri sesi I dengan pelemahan 0,3% atau 13,84 poin ke level 4.579,16
IHSG mulai bergerak ke zona hijau, naik 0,09% atau 4,18 poin ke level 4.597,19 pada pukul 09.54 WIB.
Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran serta aksi profit taking menekan pergerakan IHSG pada awal tahun hari ini. IHSG yang dibuka turun 0,28% atau 12,84 poin ke level 4.580,17, terus melemah 0,15% atau 6,68 poin ke level 4.586,33.
Pergerakan IHSG sejalan dengan mayoritas indeks bursa Asia.
“Dilihat dari pelemahan saham global pada Kamis pekan lalu dan volatilitas harga minyak, investor tampaknya memilih wait and see di awal tahun ini,” kata Tim Riset NH Korindo Securities.
Selain faktor eksternal, IHSG juga berada di bawah bayang-bayang aksi ambil untung investor dari reli yang terjadi pekan terakhir 2015.
“Hari ini, waspadai aksi profit taking setelah penguatan selama beberapa hari sebelumnya. Sejumlah bursa di Asia bergerak melemah pagi ini,” kata Tim Riset Samuel Sekuritas.
IHSG mengawali 2016 dengan pelemahan, dibuka turun 0,28% atau 12,84 poin ke level 4.580,17.
Pelemahan ini terjadi sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang melemah tertekan ketegangan di Timur Tengah.
Pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengan Iran membawa ketidakpastian terhadap harga minyak dan menjadi sentimen negatif bagi bursa saham Asia.
Pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dan Iran menimbulkan ketidakpastian terhadap harga minyak. Hal itu juga menekan pergerakan saham-saham di bursa regional Asia pada awal perdagangan tahun ini di tengah masih rendahnya volume perdagangan seiring investor baru kembali dari liburan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke level 131,57 pada perdagangan Senin (4/1/2016) pukul 07.01 WIB.
Nilai tukar yen yang diperdagangkan mendekati level tertinggi hampir dalam 2 bulan menekan pergerakan bursa Jepang.
Indeks Jepang Topix turun 0,8%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,6%, sedangkan indeks Selandia Baru masih libur.
"Ini akan menjadi pekan yang berat. Eksekusi meningkatkan ketidakpastian terhadap harga minyak dengan kekhawatiran dan ketegangan di Timur Tengah. Volume perdagangan masih rendah seiring investor baru kembali dari liburan," ujar Angus Nicholson, Market Strategist IG Ltd, seperti dikutip Bloomberg.