Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA SAHAM 4 Januari 2016: Perdagangan Perdana, IHSG Tergelincir 1,46%

Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri hari perdagangan perdana 2016 dengan pelemahan cukup tajam, yakni ditutup turun 1,46% atau 67,09 poin ke level 4.525,92.
IHSG
IHSG
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri hari perdagangan perdana 2016 dengan pelemahan cukup tajam, yakni ditutup turun 1,46% atau 67,09 poin ke level 4.525,92.

IHSG mengawali 2016 dengan pelemahan, yakni turun 0,28% atau 12,84 poin ke level 4.580,17, pada Senin (4/1/2016).

Pelemahan ini terjadi sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang melemah tertekan ketegangan di Timur Tengah.

Pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengan Iran membawa ketidakpastian terhadap harga minyak dan menjadi sentimen negatif bagi bursa saham Asia.

Sebelumnya indeks ditutup menguat 0,52% atau 23,65 poin ke level 4.593,01 pada hari terakhir perdagangan 2015, Rabu (30/12/2015).

16:06 WIB
Pukul 16.00 WIB IHSG Ditutup Tergelincir 1,46% ke 4.525,92

IHSG mengakhiri hari perdagangan pertama 2016 dengan pelemahan tajam, ditutup turun 1,46% atau 67,09 poin ke level 4.525,92.

14:46 WIB
Pukul 14.55 IHSG Turun 1,04% ke 4.545,21

IHSG turun 47,81 poin atau 1,04% ke level 4.545,21 pada perdagangan pukul 14.55. Pelemahan dipimpin oleh saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) yang melemah 1,54%. Sebanyak 203 saham melemah.

13:55 WIB
Pukul 13.37 WIB: IHSG Masih Tertekan di Awal Sesi II, Sejalan Pergerakan Bursa Asia

Mengawali perdagangan sesi II, IHSG melemah 0,62% atau 28,61 poin ke level 4.564,39.

12:04 WIB
Pukul 12.00 WIB: Sempat Menguat, IHSG Kembali Turun 0,3% di Akhir Sesi I

IHSG mengakhiri sesi I dengan pelemahan 0,3% atau 13,84 poin ke level 4.579,16

09:56 WIB
Pukul 09.54 WIB: IHSG Berbalik Naik 0,09% ke 4.597,19

IHSG mulai bergerak ke zona hijau, naik 0,09% atau 4,18 poin ke level 4.597,19 pada pukul 09.54 WIB.

09:35 WIB
Pukul 09.17 WIB: IHSG Terus Tertekan di Awal Dagang, Waspadai Aksi Profit Taking

Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran serta aksi profit taking menekan pergerakan IHSG pada awal tahun hari ini. IHSG yang dibuka turun 0,28% atau 12,84 poin ke level 4.580,17, terus melemah 0,15% atau 6,68 poin ke level 4.586,33.

Pergerakan IHSG sejalan dengan mayoritas indeks bursa Asia. 

“Dilihat dari pelemahan saham global pada Kamis pekan lalu dan volatilitas harga minyak, investor tampaknya memilih wait and see di awal tahun ini,” kata Tim Riset NH Korindo Securities.

Selain faktor eksternal, IHSG juga berada di bawah bayang-bayang aksi ambil untung investor dari reli yang terjadi pekan terakhir 2015.

“Hari ini, waspadai aksi profit taking setelah penguatan selama beberapa hari sebelumnya. Sejumlah bursa di Asia bergerak melemah pagi ini,” kata Tim Riset Samuel Sekuritas.

08:58 WIB
Pukul 08.55 WIB: Awal Perdagangan 2016, IHSG Dibuka Turun 0,28% ke 4.580,17

IHSG mengawali 2016 dengan pelemahan, dibuka turun 0,28% atau 12,84 poin ke level 4.580,17.

Pelemahan ini terjadi sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang melemah tertekan ketegangan di Timur Tengah.

Pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengan Iran membawa ketidakpastian terhadap harga minyak dan menjadi sentimen negatif bagi bursa saham Asia.

08:13 WIB
Pukul 08.12 WIB: Arab Saudi Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Iran, Bursa Asia Tertekan

Pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dan Iran menimbulkan ketidakpastian terhadap harga minyak. Hal itu juga menekan pergerakan saham-saham di bursa regional Asia pada awal perdagangan tahun ini di tengah masih rendahnya volume perdagangan seiring investor baru kembali dari liburan.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke level 131,57 pada perdagangan Senin (4/1/2016) pukul 07.01 WIB.

Nilai tukar yen yang diperdagangkan mendekati level tertinggi hampir dalam 2 bulan menekan pergerakan bursa Jepang.

Indeks Jepang Topix turun 0,8%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,6%, sedangkan indeks Selandia Baru masih libur.

 

"Ini akan menjadi pekan yang berat. Eksekusi meningkatkan ketidakpastian terhadap harga minyak dengan kekhawatiran dan ketegangan di Timur Tengah. Volume perdagangan masih rendah seiring investor baru kembali dari liburan," ujar Angus Nicholson, Market Strategist IG Ltd, seperti dikutip Bloomberg.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper