Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan pekan ini diprediksi konsolidasi melemah.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, memprediksi pergerakan indeks harga saham gabungan pekan ini akan konsolidasi melemah. Dia menjelaskan, pekan ini IHSG akan sangat dipengaruhi oleh keputusan International Monetary Fund (IMF) tentang yuan yang akan masuk reserve dunia (mata uang perdagangan dunia).
Bila yuan masuk reserve internasional tersebut, sentimen di pasar saham cenderung positif. Namun demikian, tetap ada risiko China yang akan kembali melakukan devaluasi yuan.
“Faktor lain adalah data China yang tidak bagus menjadi sentimen negatif pasar dan kemungkinan akan ada kenaikan suku bunga the Fed di tengah bulan menyusul bagusnya data Amerika Serikat. Dua hal tersebut jadi sentimen negatif,” kata Hans, Minggu (29/11/2015).
Dia memprediksi, IHSG akan konsolidasi melemah dengan support 4.541-4.479 dan resisten 4.600-4.645. Adapun, dari dalam negeri, awal pekan akan ada rilis data inflasi yang diprediksi masih bagus.
“Dari dalam negeri paling tidak inflasi dan nilai tukar. Inflasi cenderung bagus dan nilai tukar masih melemah. Jadi perkiraan saya, dengan sejumlah sentimen yang ada, IHSG akan konsolidasi melemah.”
Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan posisi beli mulai terlihat sejak pekan lalu. Terlihat dari aksi beli bersih yang sempat terjadi tiga hari berturut-turut. Namun, di akhir pekan, IHSG kembali melemah seiring dengan liburnya bursa AS.
Adapun, pada pekan ini, Satrio memprediksi kinerja IHSG akan terpengaruh dengan indeks Dow Jones. “Harus dilihat dulu bagaimana kinerja indeks Dow Jones, kalau menguat, maka Senin bisa rebound, soalnya sentimen window dressing juga kuat.”