Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi IHSG: Rentan Koreksi, Investor Diminta Hati-Hati

Indeks harga saham gabungan pekan ini diprediksi masih berpeluang menguat, meski terbatas melanjutkan penguatan yang terjadi sepanjang pekan lalu. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan masih adanya tekanan jual dari investor asing.
Suasana di sebuah kantor sekuritas/JIBI-Dedi Gunawan
Suasana di sebuah kantor sekuritas/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan pekan ini diprediksi masih berpeluang menguat, meski terbatas melanjutkan penguatan yang terjadi sepanjang pekan lalu. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan masih adanya tekanan jual dari investor asing.

Sepanjang pekan lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penguatan hingga 1,98%. Adapun, investor asing juga melakukan aksi beli bersih (net buy) skeitar Rp145,7 miliar pada penutupan perdagangan pekan lalu.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan IHSG masih berpeluang menguat terbatas, meski harus hati-hati terhadap koreksi. Salah satu faktor yang mendorong penguatan IHSG adalah adanya tambahan stimulus di zona Euro.

Namun, sentiment positif tersebut juga dirundungi oleh sejumlah sentiment negatif. Pasar saham masih dibayangi kekhawatiran kenaikan suku bunga the Fed pada Desember. Selain itu, juga rilis data AS yang membaik yang terbit pada akir pekan lalu.

“Diprediksi menguat terbatas, tapi sudah harus siap dan hati-hati dengan adanya koreksi,” kata Hans kepada Bisnis, Minggu (22/11/2015).

Dia memperkirakan, IHSG ada di level support 4.505-4.474 dan resisten 4.586-4.614 pada perdagangan pekan ini. Adapun, saham-saham pilihannya adalah ASII, BBTN, INTP, dan SMGR.

Terkait kemungkinan window dressing, dia menilai baru akan terjadi di atas tanggal 20 Desember. “Pasalnya pasar masih menanti kepastian kenaikan suku bunga the Fed pada Desember,” tambahnya.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia memprediksi laju IHSG mulai mencoba untuk berbalik naik meski secara tren masih cenderung bergerak sideways. Untuk pergerakan selanjutnya, sepanjang aksi profit taking di pasar tidak terlalu besar maka laju IHSG pun memiliki peluang yang cukup besar untuk kembali melanjutkan kenaikannya.

“Arah IHSG pun akan dipengaruhi oleh sentimen dari eksternal yang dapat berimbas pada pasar dalam negeri. Diharapkan sentimen yang akan dirilis dapat memberikan sentimen positif. Namun demikian, tetap antisipasi sentimen yang akan datang terutama jika terdapat potensi pembalikan arah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper