Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan pada perdagangan Selasa (17/11) akan dipengaruhi oleh pengumuman Bank Indonesia terkait suku bunga acuan.
Pada penutupan perdagangan Senin (16/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) masih tertekan di awal pekan dengan ditutup melemah 30,66 poin atau sebesar 0,69% ke level 4.442,18. Sepanjang hari, IHSG bergerak pada level terkuat 4.452,26 dan terlemah 4.395,96.
Pelemahan IHSG seiring dengan melemahnya mayoritas pasar modal Asia Pasifik pada awal pekan ini. Adapun, investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp425,84 miliar.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan pelemahan IHSG dan aksi jual bersih yang dilakukan investor asing pada perdagangan Senin disebabkan oleh teror yang terjadi di Paris. Hal ini ditunjukkan dengan indeks regional dan global yang melemah juga.
“Namun demikian, rilis neraca perdagangan yang cukup baik membuat koreksi IHSG berkurang,” kata Hans, Senin (16/11).
Dia menilai, kekhawatiran akan aksi terorisme di Paris membuat saham-saham terkait transportasi di global dan regional semuanya melemah. Namun, diprediksi ini hanya sementara dan akan segera berlalu.
“Pasar menanti BI rate untuk besok. IHSG berpeluang menguat tetapi cenderung menunggu BI Rate. Kami berharap BI rate bisa turun 25 basis poin,” jelasnya.
Adapun, saham-saham yang bisa dijadikan pilihan a.l saham Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), Bank BCA (BBCA), Semen Indonesia (SMGR) dan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP).