Bisnis.com, JAKARTA— Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri memprediksi indeks harga saham gabungan bakal berfluktuasi hingga Desember.
Hal ini disebabkan oleh hasil keputusan the Fed yang berencana menaikkan suku bunganya pada Desember ini.
Federal Open Market Commiittee (FOMC) memutuskan kembali menahan kenaikan suku bunga dalam pertemuan 27-28 Oktober 2015. Tetapi, bank sentral AS itu masih optimistis bahwa kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada Desember 2015.
Nantinya, bank sentral AS akan melihat perkembangan data pertumbuhan inflasi dan non-farm payroll (NFP) AS sampai menjelang pertemuan akhir tahun. Selain itu, risiko perekonomian global pun masih dipantau oleh the Fed.
Hasil pertemuan the Fed membuat IHSG pada perdagangan Kamis (29/10/2015) terkoreksi hingga 2,97% ke level 4.472,02. Investor juga membukukan aksi jual bersih hingga Rp998,81 miliar.
“Koreksi IHSG terjadi karena faktor the Fed, peluang kenaikan the Fed pindah ke Desember dari tahun depan,” kata Hans saat dihubungi Bisnis, Kamis (29/10/2015).
Hal tersebut menyusul China yang menurunkan suku bunga dan akan menambah stimulus. “Sehingga the Fed punya peluang menaikkan bunga. Lalu, data-data AS keluar mix, tapi ada perbaikan,” tambahnya.
Lantaran hal ini, dia memprediksi IHSG akan terus berfluktuasi hingga Desember. Padahal pada Oktober ini, kinerja pasar saham sudah mulai menunjukkan perbaikan. Meski demikian, sebaiknya investor akumulasi saham ketika koreksi.
“Kalau koreksi sudah mencapai di bawah 4.400, sudah waktunya beli.”