Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OBLIGASI 28 OKTOBER: Optimisme Pasar Dorong Penguatan SUN Jelang Pengumuman Fed

Harga obligasi rebound di saat pasar tengah menunggu kebijakan moneter bank sentral Amerika serikat, Federal Reserve
Pasar obligasi menguat/JIBI
Pasar obligasi menguat/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA— Harga obligasi rebound di saat pasar tengah menunggu pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.

Data dari Bloomberg menyebutkan harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun seri FR 56, pada hari ini, Selasa (28/10/2015) pk. 10:48 WIB naik 11,1 poin atau 0,11% ke 98,326%.

Sementara itu yield turun 1,6 poin atau 0,19% ke 8,613%.

“Pagi ini pasar obligasi di buka menguat di bandingkan penutupan kemarin sore dengan potensi menguat terbatas,” kata Maximilianus Nico Demus. L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (28/10/2015).

Dia mengemukakan volatilitas masih tinggi menjelang putusan FOMC meeting. Fokus pasar obligasi global masih tertuju pada pengumuman FOMC meeting yang akan datang pada Kamis dini hari.

Walaupun data ekonomi AS yang diumumkan masih buruk, ujar dia, tidak adanya perbaikan solid pada data ekonomi Zona Euro, mengakibatkan indeks dolar masih nyaman di zona tinggi.

Sehingga menyebabkan bertahannya harapan kenaikan Federal Funds Rate target oleh the Fed. Akan tetapi penundaan lanjutan kenaikan FFR target tersebut seharusnya bisa mengembalikan sentimen positif ke pasar obligasi global, paling tidak hingga FOMC meeting berikutnya pada pertengahan Desember.

Selain itu, ujarnya, rupiah juga di buka melemah tipis di bandingkan penutupan kemarin sore. Namun cenderung bergerak flat.

“Dominasi optimistis dari para investor dalam negeri juga turut mempengaruhi pasar obligasi, meskipun kepemilikan asing di pasar obligasi terus menurun,” kata Nico.

Selain itu, tambahnya, meningkatnya animo investor pada lelang menunjukkan saat ini baik faktor domestik maupun eksternal masih cukup baik.

Total transaksi dan total frekuensi naik di bandingkan hari sebelumnya. Kenaikan ini merespons penguatan rupiah.

Total transaksi di dominasi oleh obligasi berdurasi 15 – 20 tahun, diikuti dengan 10–15 tahun dan 7–10 tahun. Yang menarik juga adalah aktifnya obligasi berdurasi 20–25 tahun di transaksikan, dan meratanya semua tenor dari pendek hingga panjang.

“Ini memberikan indikasi bahwa para pelaku pasar dan investor cukup optimis menjelang FOMC meeting, dan tetap optimistis hingga akhir tahun.

 

Laju obligasi pemerintah tenor 10 tahun seri FR56

 

Tanggal

Harga (%)

Yield

Pk. 10.48 WIB

(28 Oktober)

98,326

8,613

27 Oktober

99,215

 

 

8,629

 

 

  

Sumber: Bloomberg, 2015

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro