Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Harga Batu Bara Jeblok, United Tractors Tak Bisa Berharap Besar Pada Penjualan Alat Berat

PT United Tractors Tbk. (UNTR) tak bisa berharap besar pada penjualan alat berat selama harga batubara masih jeblok.
Sri Mas Sari
Sri Mas Sari - Bisnis.com 28 Oktober 2015  |  17:05 WIB
Harga Batu Bara Jeblok, United Tractors Tak Bisa Berharap Besar Pada Penjualan Alat Berat
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- PT United Tractors Tbk. (UNTR) tak bisa berharap besar pada penjualan alat berat selama harga batu bara masih jeblok.

Analis PT Reliance Securities Tbk. (RELI) Robertus Yanuar Hardy mengatakan sektor pertambangan batu bara masih menjadi penentu kinerja penjualan alat berat United Tractors mengingat sektor lain tidak dapat diharapkan.

Sempat mencapai kisaran US$100 per ton pada era supercycle 2010-2012, harga batubara terjun 50% ke kisaran US$50 per ton saat ini.

"Kalau lihat harga minyak masih turun, kemungkinan batu bara juga masih akan turun. Sementara, Komatsu banyak dipakai untuk tambang batubara," kata Robertus, Rabu (28/10/2015).

Data yang dirilis United Tractors menyebutkan penjualan Komatsu anjlok menjadi 112 unit pada September dari 175 unit bulan sebelumnya. Realisasi September itu menjadi yang terendah sepanjang tahun berjalan.

Penjualan di sektor agro turun menjadi 19 unit dari 13 unit. Demikian pula dengan sektor kehutanan yang turun dari 52 unit menjadi 21 unit. Penjualan di sektor pertambangan pun turun dari 37 unit menjadi 17 unit. Penjualan di sektor konstruksi juga turun dari 67 unit menjadi 60 unit.

Robertus berpendapat, sektor konstruksi sukar diharapkan untuk memacu penjualan karena 'kue' di sektor itu diperebutkan oleh banyak pemain alat berat.

"Untuk segmen konstruksi, sudah banyak kompetitor, sudah banyak yang lebih murah dari Komatsu sekarang, seperti Caterpillar atau Pindad Excava 200," tutur Robertus.

Sejak harga komoditas ambruk, kontribusi penjualan alat berat terus menurun terhadap segmen mesin konstruksi (construction machinery) United Tractors.

Pada semester I/2015, andil penjualan alat berat hanya 45%, dikalahkan oleh layanan purnajual dan suku cadang yang 55%.

Adapun mesin konstruksi menyumbang 29% terhadap total pendapatan bersih anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) itu yang senilai Rp24,95 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

united tractors harga batubara emiten alat berat penjualan komatsu
Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top