Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah rilis data ekonomi global dan domestik diprediksi akan mempengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan pekan ini.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan pekan lalu menguat 68,58 poin atau 1,50% ke 4.653,15. Adapun, selama sepekan IHSG juga menguat 2,90%, setelah sepekan sebelumnya mencatatkan pelemahan.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan indeks harga saham gabungan memiliki peluang untuk menguat pada pekan ini.
Hal ini masih didorong oleh rencana stimulus dari Eropa yang akan dikucurkan ke pasar.
Selain itu, sejumlah investor masih menunggu keputusan China untuk mengeluarkan stimulus juga.
“Minggu ini ada kesempatan untuk positif, tetapi masih menunggu hasil di Tiongkok juga, pekan ini bakal ada pertemuan Partai Komunis untuk memutuskan,” kata Hans, Minggu (25/10/2015).
Selain itu; rilis laba emiten juga akan mempengaruhi pergerakan pasar pekan ini. Ada potensi, sejumlah emiten akan membukukan kinerja yang bagus.
Reza Priyambada Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia memprediksi IHSG berada pada rentang support 4.523-4.585 dan resisten 4.678-4.712.
Dia menilai, potensi pelemahan yang seharusnya terjadi pekan ini dapat ditahan oleh IHSG sehingga tren pelemahan akan terpatahkan dan berbalik menguat.
“Meski kami berharap kenaikan ini dapat berlanjut, tapi perlu diwaspadai peluang pembalikan arah melemah jika sentimen yang ada kurang mendukung penguatan IHSG tersebut. Diharapkan sentimen yang akan dirilis dapat lebih positif sehingga mampu menahan pelemahan,” kata Reza.