Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hampir menyentuh level Rp13.700 pada Rabu (21/10/2015) di saat Jibor menembus 8%.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.696 per dolar AS, melemah 62 poin atau 0,45% dari kurs kemarin.
Rupiah masih tertekan di pasar spot meski indeks dolar mulai merosot terseret data ekonomi Amerika Serikat yang memburuk. Indeks dolar kemarin ditutup melemah 0,02% dan diperdagangkan melemah 0,12% ke 94,801 pada pukul 10.01 WIB.
Izin pembangunan rumah baru turun dari 1,16 juta unit pada Agustus menjadi 1,10 juta unit pada September. Adapun awal pembangunan rumah baru turun dari 1,13 juta unit pada Agustus menjadi 1,21 juta unit pada September.
Rangga Cipta, Ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan tanpa ada perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia membuat rupiah bergerak volatil mengikuti dinamika pasar global.
Namun, dia mengatakan penurunan indeks dolar berpeluang mengurangi tekanan volatilitas menjelang rapat FOMC terhadap rupiah.
“Perlu diingat faktor eksternal yang berhasil membawa koreksi tajam atas tren pelemahan rupiah sebelumnya,” kata Rangga.
Upaya meredam volatilitas rupiah juga masih terus dilakukan Bank Indonesia di pasar antar bank dalam negeri. Jibor 1 bulan hari ini kembali menembus level 8%, naik 4 basis poin ke 8,02000%.
Rupiah yang pagi ini dibuka melemah 0,29% atau 39 poin ke Rp13.722 per dolar AS, sempat menguat 5 poin atau 0,04% ke Rp13.678 per dolar AS pada pukul 10.17 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
21 Oktober | Rp13.696 |
20 Oktober | Rp13.634 |
19 Oktober | Rp13.563 |
16 Oktober | Rp13.534 |
15 Oktober | Rp13.288 |
Sumber: Bank Indonesia