Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan Rabu (21/10/2015) akan dibayangi rilis ECB Rate dan kembali akan digelarnya rapat bank sentral AS pada minggu depan.
"Sentimen global terhadap ECB tersebut kemungkinan akan dikaitkan dengan FOMC meeting yang akan dilaksanakan pada 28-29 Oktober,"Kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (20/10/2015).
Rangga mengatakan pasar global mulai fokus terhadap ECB meeting yang akan diumumkan hasilnya pada Kamis malam.
Respons ECB terhadap inflasi rendah yang melanda Zona Euro, akan menentukan pandangan terhadap seberapa besar stimulus akan diperlukan untuk mengembalikan inflasi mendekati target yang 2%.
Dia mengemukakan walaupun saat ini ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed sudah makin mereda, volatilitas harga aset di apsar global berpeluang kembali menjelang pengumuman the Fed.
Sementara itu indeks dolar terkoreksi. Indek dolar melemah hingga dini hari tadi, sekaligus menghentikan tren penguatan semenjak awal minggu ini.
Indeks tertekan buruknya angka building permits, serta housing starts yang menyebabkan terkoreksinya penguatan indeks dolar. .
Rangga mengatakan pasar global mulai fokus terhadap ECB meeting yang akan diumumkan hasilnya pada Kamis malam.
Respons ECB terhadap inflasi rendah yang melanda Zona Euro, akan menentukan pandangan terhadap seberapa besar stimulus akan diperlukan untuk mengembalikan inflasi mendekati target yang 2%.