Bisnis.com, JAKARTA—Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah signifikan melemah 71 poin menembus level Rp13.600 pada Selasa (20/10/2015).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.634 per dolar AS, melemah 71 poin atau 0,52% dari kurs kemarin.
Rupiah juga tertekan di pasar spot. Mata uang Garuda diperdagangkan melemah 0,9% atau 122 poin ke Rp13.639 per dolar AS pada pukul 10.02 WIB setelah sempat merosot hingga 149 poin ke Rp13.666 per dolar AS.
Rangga Cipta, Ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan rupiah melemah tertekan oleh penurunan harga komoditas pasca rilis data pertumbuhan ekonomi China.
Ekonomi China hanya tumbuh 6,9% pada kuartal III/2015, laju ekspansi PDB terlambat sejak kuartal I/2016. Perlambatan ekonomi China ditakutkan semakin menekan permintaan negara konsumen mineral dan logam terbesar dunia tersebut.
“Tekanan terhadap rupiah datang kembali melihat sentimen penguatan dolar dan penurunan harga komoditas yang masih terlihat. Pengumuman pertumbuhan PDB Indeonesia kuartal III/2015 akan menjadi konfirmasi arah pergerak rupiah ke depan,” kata Rangga.
Reaksi negatif pasar komoditas terhadap pertumbuhan ekonomi China tampak dari penurunan harga minyak. Minyak mentah jenis WTI kemarin merosot 2,9% ke US$45,89/barel, level penutupan terendah dalam 2 pekan terakhir.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
20 Oktober | Rp13.634 |
19 Oktober | Rp13.563 |
16 Oktober | Rp13.534 |
15 Oktober | Rp13.288 |
13 Oktober | Rp13.557 |
Sumber: Bank Indonesia