Bisnis.com, JAKARTA- Harga emas melemah dari level tertinggi dalam tiga bulan, setelah data ekonomi AS mendorong investor kembali memikirkan jadwal kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat.
Sentimen konsumen AS naik lebih dari perkiraan bulan ini, menurut laporan pihak swasta Jumat, sehari setelah data pemerintah menunjukkan klaim pengangguran secara tak terduga turun.
Semenara itu Ketua Federal Reserve untuk New York William C. Dudley mengatakan pada Kamis, kemungkinan kenaikan Fed Rate akhir 2015, jika kondisi perekonomian sesuai dengan prediksinya.
Emas sempat mencapai level tertinggi sejak Juni pada hari Kamis, karena pasar mempertimbangkan kemungkinan Fed Rate ditunda kenaikannya.
Seperti diketahui tingkat suku bunga yang lebih tinggi, menurunkan daya tarik emas karena tidak membayar bunga.
"Setiap laporan ekonomi positif memperkuat kesempatan Fed menaikkan suku bunga. Saya tidak melihat mereka (Fed) melakukan itu pada akhir tahun ini, tapi apa pun bisa terjadi," kata Fain Shaffer, Presiden Infinity Trading Corp seperti dikutip Bloomberg, Minggu (18/10/2015).
Emas berjangka untuk pengiriman Desember 2015 melemah 0,37% atau 4,4 poin ke US$ 1.183,10 per ounce pada pk 03.59 di Comex di New York, setelah menyentuh $ 1.191,70 pada hari Kamis, tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 22 Juni.