Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat ke level Rp13.500-an pada Jumat (9/10/2015).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.521 per dolar AS, terapresiasi 288 poin atau menguat 2,09% dari kurs Rabu.
Rupiah menguat lebih tajam di pasar spot. Mata uang Garuda diperdagangkan menguat drastis 451 poin atau 3,25% ke Rp13.436 per dolar AS pada pukul 10.09 WIB.
Rangga Cipta, Ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh sentimen dari rilis notula FOMC September dan kenaikan harga minyak mentah.
Notula FOMC menunjukkan The Fed menilai perlambatan ekonomi global dan penguatan dolar memberi tekanan yang berta terhadap laju inflasi, salah satu faktor utama yang dipertimbangkan dalam kebijakan kenaikan suku bunga.
Minyak WTI kemarin menembus level US$50/barel untuk pertama kalinya sejak akhir Juli. Komoditas tersebut diperdagangkan menguat 0,47% ke US$49,66/barel pada pukul 10.04 WIB.
“BI masih menunjukkan keinginan melihat rupiah terus menguat, yang diklaim saat ini masih terlalu lemah dibandingkan nilai wajarnya,” tambah Rangga.
Namun, Rangga mengingatkan kenaikan tajam rupiah sepanjang pekan ini rawan koreksi jika tidak disertai oleh kenaikan pasokan dolar di pasar domestik.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
9 Oktober | Rp13.521 |
8 Oktober | Rp13.809 |
7 Oktober | Rp14.065 |
6 Oktober | Rp14.382 |
5 Oktober | Rp14.604 |
Sumber: Bank Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel