Bisnis.com, JAKARTA— IHSG mengakhiri sesi I Kamis (8/10/2015) dengan penguatan terbatas, bergerak antara dorongan paket kebijakan III dan tekanan profit taking.
IHSG menguat 0,31% atau naik 13,96 poin ke level 4.501,09 pada jeda siang. Indeks bertahan di atas level 4.500 setelah bergerak antara level 4.498,13—4.537,25 sepanjang sesi I.
Equity Analyst Sucorinvest Achmad Yaki Yamani mengatakan suntikan optimisme dari paket kebijakan III menjaga sentimen positif di bursa saham.
Penguatan tersebut menopang penguatan IHSG yang berjuang mengatasi tekanan aksi ambil untung pelaku pasar.
“IHSG akan bergerak berfluktuasi menguat, meski dibayangi aksi profit taking,” kata Yaki dalam risetnya.
Laju IHSG juga tertahan oleh pergerakan rupiah. Rupiah melemah 0,32% ke Rp13.865 pada pukul 12.27 WIB di pasar spot, di tengah penantian notulensi rapat FOMC.
Sebanyak 6 indeks sektoral menguat dan 3 indeks sektoral melemah dari 9 indeks sektoral IHSG yang terdaftar di Bloomberg.
Indeks sektor aneka industri menguat paling tajam, naik 2,8%. PT Astra International Tbk (ASII) memimpin IHSG dan sektor aneka industri, menguat 4,49% setelah pemerintah menurunkan biaya energi dalam paket kebijakan III.
Paket kebijakan III juga berdampak positif pada saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIIA). Langkah PT Pertamina (Persero) menurunkan avtur membantu saham GIIA melonjak 8,89%.
Sebanyak 156 saham menguat dari 519 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 124 saham menguat dan 239 saham stagnan.
Indeks Bisnis27 menguat 0,49% pada jeda siang ke level 379,44. Bisnis27 konsisten bergerak di zona hijau antara level 378,00—383,26.