Bisnis.com, JAKARTA— IHSG hanya menguat terbatas pada awal perdagangan Rabu (7/10/2015) setelah melonjak 5,66% dalam dua hari terakhir.
IHSG dibuka menguat 0,29% atau 13,06 poin ke level 4.458,84. Indeks kemudian menguat 0,74% atau naik 32,98 poin ke level 4.478,76 pada pukul 09.05 WIB.
Tim Riset NH Korindo Securities menilai IHSG hari ini sulit mempertahankan momentum penguatan tajam yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Namun, momentum penguatan masih ada pada saham-saham pertambangan. Emiten tambang berpeluang menguat mengikuti harga minyak yang dini hari tadi ditutup melonjak lebih dari 4%.
“Tampak dari tekanan jual pada akhir perdagangan kemarin dan kurang ada dorongan dari pasar global yang kini sibuk dengan musim pendapatan. Sulit IHSG melonjak lagi,” kata Tim Riset NH Korindo.
Spekulasi penundaan penaikan Fed Fund Rate hingga 2016 menggairahkan pasar saham global dalam 2 hari terakhir dan mendorong IHSG melonjak 5,66%.
Investor mengincar saham-saham murah di pasar negara berkembang, khususnya Indonesia, salah satu pasar yang paling terpukul oleh aksi jual global.
Kinerja rupiah menambah sentimen positif di pasar saham Jakarta. Rupiah pagi ini sempat menguat hingga 233 poin ke Rp14.008 per dolar AS.
Seluruh 9 indeks sektoral bergerak di zona hijau. Indeks sektor finansial naik paling tajam dengan penguatan 1,47%.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia memimpin IHSG. Ketiga bank BUMN tersebut menguat setelah kemarin DPR dan pemerintah sepakat memberikan tambahan modal Rp34,32 triliun kepada BUMN.
Sebanyak 26 saham langsung menguat dari 519 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 2 saham melemah dan 491 saham stagnan.
Indeks Bisnis27 dibuka menguat 0,50% ke level 374,86. Pada pukul 09.06 WIB, Bisnis27 naik 1,12% atau menguat 4,18 poin ke level 377,16.
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
BBRI | +1,85% |
BMRI | +1,12% |
BBNI | +1,87% |
INTP | +2,16% |
Saham-saham penahan IHSG pada awal perdagangan:
ICBP | -2,89% |
TLKM | -0,54% |
— | — |
— | — |
sumber: Bloomberg