Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet di bursa komoditas Jepang semakin tinggi pada Senin (5/10/2015), terdorong oleh sentimen pasar global dan penurunan hasil produksi.
Kontrak karet untuk pengiriman Maret 2016, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange, ditutup menguat 0,59% ke harga 170,9 yen atau Rp20.607 per kilogram.
Komoditas tersebut hari ini diperdagangkan antara level 168,30 yen hingga 171,10 yen per kilogram. Harga karet kini telah menanjak selama 4 hari berturut-turut.
Harga karet bertahan di zona hijau setelah data menunjukkan hasil produksi Asosiasi Negara Produsen Karet (ANRPC) tidak sesuai target.
Hasil produksi negara anggota ANRPC, termasuk Indonesia dan Thailand, diproyeksikan kurang dari 11,16 juga ton pada 2015 atau lebih rendah dari target 11,17 juta ton.
Sentimen pasar global juga menopang perdagangan kontrak karet. Harga-harga komoditas kompak menguat setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih buruk dari ekspektasi.
Bloomberg Commodity Index, yang mengukur pergerakan sekitar 14 kontrak berjangka komoditas di seluruh dunia hari ini naik 0,41%.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Maret 2016 di TOCOM
Tanggal | Level | Perubahan |
5/10/2015 | 170,9 | +0,59% |
2/10/2015 | 169.90 | +0,35% |
1/10/2015 | 169,30 | +2,54% |
30/9/2015 | 165,10 | +0,36% |
29/9/2015 | 164,50 | -3,58% |
Sumber: Bloomberg