Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 29 SEPTEMBER: Rupiah Ditutup Melemah, Tapi Bertahan di Bawah Rp14.700/US$

Rupiah hari ini (29/9) ditutup melemah 0,12% atau terdepresiasi 17 poin ke Rp14.691 per dolar AS.
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar Rupiah hari ini (29/9) ditutup melemah tipis 0,12% atau terdepresiasi 17 poin ke Rp14.691 per dolar AS, merujuk data perdagangan pasar spot berdasarkan Bloomberg Dollar Index.

Berikut ini laporan live pergerakan rupiah sepanjang hari ini dari pembukaan pasar hingga penutupan.

 

16:08 WIB
Pukul 15.59 WIB: Rupiah Ditutup Melemah, Tapi Bertahan di Bawah Rp14.700/US$

Rupiah bertahan di bawah level Rp14.700 per dolar AS meski sempat merosot menembus Rp14.800 per dolar AS. Mata uang Garuda diperdagangkan melemah 0,12% atau terdepresiasi 17 poin ke Rp14.691 per dolar AS di penutupan.

13:59 WIB
Pk. 13:54 WIB: Makin Dekat Pengumuman September II, Pelemahan Rupiah Menipis Drastis

Makin mendekati pengumuman paket ekonomi II, pelemahan rupiah menipis drastis.

Rupiah melemah 5 poin atau 0,03% ke Rp14.679.US$.

Rupiah sempat menyentuh level 14.800, bergerak di kisaran 14.679-14.828

.

 

13:16 WIB
Pk. 13:10 WIB: Mendekati Waktu Pengumuman September II, Rupiah Masih Melemah 50 Poin

Jelang pengumuman September II, rupiah masih melemah 50 poin atau 0,34% ke Rp14.724/US$

12:58 WIB
Pk. 12:44 WIB: Mata Uang Asean Masih Kompak Melemah

Mata uang Asean masih kompak melemah.

Dolar Singapura (-0,23%), peso Filipina (-0,32%), ringgit Malaysia (-1,25%), baht Thailand (-0,22%), dan rupiah melemah 0,34% ke Rp14.724/US$.

12:25 WIB
Pukul 12.00 WIB: Rupiah Melemah 84 Poin ke Rp14.758/US$, Pasar Tak Dapat Kepastian

Rupiah diperdagangkan melemah 0,57% atau merosot 84 poin ke Rp14.758 per dolar AS saat bursa saham memasuki jeda siang.

 “Tren pelemahan rupiah masih akan berlanjut karena faktor eksternal. Kondisi ekonomi tidak pasti. Harga komoditas terlalu murah, demand tidak ada, suplai ada terus. Selain itu bank sentral AS ternyata tidak jadi naikkan suku bunga September. Tapi tetap membuka kemungkinan akhir tahun ini. Ini menyebabkan ketidakpastian pasar,” kata istimewa yang buat pasar kembali kondusif,” ” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi saat dihubungi hari ini, Selasa (29/9/2015).

11:56 WIB
Ini Fokus Paket September II

Pemerintah akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap II setelah merampungkan rapat tentang kemudahan berusaha di Indonesia dan foreign direct investment (FDI) yang akan dipimpin Presiden Joko Widodo pada pukul 13.30 WIB.

"Pokoknya kita disuruh kumpul pukul 13.30, pemerintah tidak akan umumkan banyak banyak lagi secara sekaligus seperti yang lalu," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kompleks Isttana Kepresidenan, Selasa (29/9).

Kemungkinan, kata Darmin, pemerintah hanya akan menjelaskan tiga kebijakan utama yang masuk dalam paket kebijakan ekonomi tahap II. Pemerintah kembali menggandeng Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia untuk memaparkan kebijakan sektor keuangan guna memacu perekonomian nasional.

"Dari pemerintah ada yang menyangkut industri, ekspor, dan keuangan," lanjut Darmin.

Menko Perekonomian menegaskan kebijakan ini merupakan kelanjutan dari paket yang diluncurkan Presiden Jokowi pada 9 September 2015. Selain itu, paket kebijakan ekonomi tahap I juga akan dijelaskan secara lebih rinci oleh kementerian teknis secara bertahap.

"Kita akan rancang yang baik supaya kemudian lebih kelihatan substansinya per sektor," pungkas Darmin.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengumumkan sejumlah kebijakan yang dikelompokkan ke dalam tiga upaya untuk menggenjot kinerja perekonomian nasional.

Dalam paket kebijakan tersebut, pemerintah melakukan deregulasi, debirokratisasi, penegakan hukum, dan memberikan kepastian usaha untuk meningkatkan daya saing industri nasional.

Setidaknya 89 peraturan dirombak oleh pemerintah, sehingga menghilangkan duplikasi, dan memperkuat koherensi, serta konsistensi dalam upaya memangkas peraturan yang menghambat.

Presiden Jokowi menuturkan pemerintah juga akan melakukan penyederhanaan izin, memperbaiki prosedur kerja perizinan, memperkuat sinergi antarlembaga, meningkatkan pelayanan, serta menggunakan pelayanan berbasis elektronik untuk mempermudah investor yang ingin menanamkan modalnya.

11:54 WIB
Kurs Tengah Rupiah Rp14.728/US$

Kurs jual Bank Indonesia menembus Rp14.800 per dolar AS pada Selasa (29/9/2015), di saat kurs tengah ditetapkan di atas Rp14.700 per dolar AS.

Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp14.728 per dolar AS. Nilai tukar tersebut melemah 32 poin dari kurs tengah kemarin, atau terdepresiasi 0,28%

11:53 WIB
Pk. 11:40 WIB: Aw, Rupiah Sempat Tembus Rp14.800/US$

Rupiah melemah 45 poin atau 0,31% ke Rp14.719, dan bergerak di kisaran 14.700—14.828.

Akankan rupiah menguat, setelah pemerintah menggelontorkan paket kebijakan ekonomi babak kedua yang rencananya dilakukan siang ini?

“Lihat dulu. Seperti apa bentuk kebijakannya. Paket pertama, isi dari September 1 sebenarnya sudah diketauhi pasar. Jadi tidak ada sesuatu yang istimewa yang buat pasar kembali kondusif,” ” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi saat dihubungi hari ini, Selasa (29/9/2015).

11:31 WIB
Rupiah Tunggu September II

Rupiah menunggu paket kebijakan ekonomi babak kedua atau September II.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian  Darmin Nasution menyebutkan paket kebijakan ekonomi tahap II akan diumumkan pada Selasa (29/9).

"Kita bicara untuk pengumuman paket kebijakan ekonomi tahap II (hari ini)," kata Darmin seperti dikutip Antara, Selasa (29/9/2015).

Dia menambahkan, rencananya paket kebijakan lanjutan itu akan diumumkan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa siang.

"Dalam pembicaraan itu disimpulkan kalau banyak malah orang, nanti jadi angka doang. Ini 13, ini 20 berapa. Kalau jadi angka substansinya tidak dibahas. Lebih baik kita bikin dua atau tiga tapi konkrit tapi orang bicara subtansinya," katanya.

Jadi, Darmin meminta semua pihak untuk menunggu untuk mengetahui substansi dari paket kebijakan lanjutan tersebut.

"Besok, besok, besok. Besok kita akan bersama-sama ya, pemerintah, Bank Indonesia dan OJK," katanya.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga menyebutkan bahwa Presiden akan mengumumkan sesuatu yang "nendang" bagi dunia usaha besok.

Intinya, kata Pramono, ada dua hal yang menjadi prinsip dalam paket lanjutan yang akan diluncurkan pemerintah yakni membuat Indonesia semakin kompetitif bagi investasi dan membuka ruang bagi semakin terbukanya lapangan kerja.

 

11:01 WIB
Pk. 10:44 WIB: Rupiah Melemah 50 Poin ke Rp14.724/US$, Akankan BI Intevensi Lagi?

Rupiah melemah 50 poin atau 0,34% ke Rp14.724.

“Kemarin rupiah sempat 14.700, kemudian ada intervensi. Saya dengar ada sekitar Rp600 miliar (digelontorkan BI) untuk mengintervensikan rupiah, sehingga closing di bawah 14.700. Tren pelemahan rupiah masih akan berlanjut faktor eksternal. Kondisi ekonomi tidak pasti,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi saat dihubungi hari ini, Selasa (29/9/2015).

10:31 WIB
Kurs Jisdor Melemah 32 Poin ke Rp14.728/US$

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menembus level Rp14.700 pada Selasa (29/9/2015) tertekan penurunan harga komoditas.

Data yang diterbitkan BI menempatkan Jisdor di Rp14.728 per dolar AS, merosot 32 poin atau melemah 0,28% dari kurs kemarin.

10:10 WIB
Pk. 09:55 WIB: Mata Uang Asean Kompak Memerah

Mata uang di Asia Tenggara kompak melemah.

Dolar Singapura (-0,28%), peso Filipina (-0,36%), ringgit Malaysia (-1,04%), baht Thailand (-0,28%), dan rupiah melemah 0,41% ke Rp14.734/US$.

09:00 WIB
Pukul 08.55 WIB: Rupiah Melemah 61 Poin, Melaju ke Rp14.735/US$

Rupiah diperdagangkan melemah 61 poin atau merosot 0,42% ke Rp14.735 per dolar AS

08:30 WIB
Berikut Sentimen Rupiah Hari Ini

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (29/9/2015) masih dalam tekanan.

“Secara umum dolar akan kembali kuat di Asia, dan penurunan drastis harga komoditas akan memberikan tekanan terhadap rupiah untuk melemah,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (29/9/2015).

Dikemukakan ketika harapan kenaikan suku bunga AS pada tahun ini terus meningkat, isu perlambatan global terus mencuat, terutama menyoroti prospek pertumbuhan China yang terus memburuk.

Pasar saham global masih terus dilanda aksi jual seiring dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat, akan menjadi bumerang.

Indeks dolar memang ditutup melemah hingga dini hari, bersamaan dengan penurunan tajam S&P 500. Harga minyak dan komoditas lainnya juga ikut turun cukup drastis.

“(Tetapi) dolar masih kuat di Asia,” kata Rangga.

Rangga mengatakan dolar menguat di Asia hingga kemarin sore, tetapi rupiah berhasil menghalau tekanan pelemahan lebih lanjut lagi. Walaupun aksi jual masih terlihat baik di IHSG maupun SUN. Yield SUN10 tahun naik hingga 9,6%, sehingga melebarkan jarak dengan UST10 tahun menjadi 750 bps.

“Pengumuman kebijakan ekonomi II oleh pemerintah hari ini, mengalihkan sedikit perhatian dari situasi global yang memburuk yang jika kredibel, kebijakan itu bisa meningkatkan ekspektasi pertumbuhan ke depan,” kata Rangga.

07:43 WIB
Selasa, Indeks Dolar AS Dibuka Melemah 0,04% ke 96,069

Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Selasa (29/9/2015) dibuka melemah 0,04% ke 96,069.  Pada Senin, indeks dolar ditutup turun 0,24% ke 96,034.

07:29 WIB
Berikut Prediksi Kurs Tengah BI

NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (29/9/2015) bergerak di kisaran Rp14.689—Rp 14.725.

06:47 WIB
Senin, Rupiah Menguat 19 Poin ke Rp14.674/US$

Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Senin (28/9/2015) rupiah ditutup menguat 19 poin atau 0,13% ke Rp14.674 per dolar AS.

Rupiah yang sebelumnya melemah hingga berada di atas level 14.700, akhirnya ditutup menguat.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper