Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK : Penerapan GCG Pada Perusahaan Penting Untuk Hadapi MEA

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyebut kemampuan perusahaan bersaing di dalam aspek pengelolaan perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) menjadi salah satu hal penting yang menjadi fokus dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA
OJK/ilustrasi
OJK/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyebut kemampuan perusahaan bersaing di dalam aspek pengelolaan perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) menjadi salah satu hal penting yang menjadi fokus dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan dengan mengedepankan etika dalam setiap aspek kegiatan bisnis dan usaha yang dijalankan
terutama melalui implementasi prinsip akuntabilitas dan transparansi, daya saing perusahaan dalam menghadapi MEA akan meningkat.

"Untuk meningkatkandaya saing, tidak hanya dibutuhkan produk dan jasa yang harus kompetitif, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga harusmampu bersaing didalam aspek pengelolaan perusahaan yang baik. Dengan demikian diharapkan akan tercipta suatu trust dan rasa aman, bagi para pemodal dalam mengelurkan dana atau investasinya terhadap perusahaan," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/9/2015) malam.

Dia menuturkan konsekuensi berlakunya maka persaingan pasar bebas baik di bidang permodalan dan investasi, barang dan jasa, serta tenaga kerja semakin tinggi.

Hal ini merupakan salah satu hal penting yang menjadi fokus MEA yaitu menjadikan Asean sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi.

Berlakunya MEA tentu akan menciptakan peluang sekaligus tantangan yang besar bagi Indonesia, khususnya bagi pelaku dunia usaha sehingga diperlukan kemampuan untuk meningkatkan daya saingmelalui penciptaan produk dan jasa yang lebihkompetitif, dan mampu memenuhi dinamika kebutuhan pasar.

Berkaca pada kasus terkini di dunia keuangan internasional, lanjut Muliaman, yang terjadi pada perusahaan teknologi raksasa asal Jepang, Toshiba Corp., yang diduga telah melakukan creative accounting dengan memalsukan atau melakukan manipulasi atas laporan keuangan perusahaanya.

Jajaran petinggi perusahaan atau Board of Directors telah dengan sengaja membesar-besarkan keuntungan atau pendapatan yang diperoleh peusahaan untuk suatu tujuan tertentu.

"Hasil dari penyelidikan Komite Independen maka direkomendasikan bahwa Toshiba membutuhkan perbaikan dalam aspek tata kelola perusahaan," katanya.

"Dengan demikian dalam jangka panjang, perusahaan dengan implementasi tata kelola perusahaan yang baik secara terus menerus dan konsisten akan membuat perusahaan memiliki daya tahan yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai risiko ekstrim, khususnya dalam menghadapai kondisi global seperti saat ini," tutur Muliaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper