Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA KORSEL 14 September: Kospi Turun 9,91 Poin, Terseret Data Ekonomi China

Indeks Kospi ditutup merosot 0,51% atau turun 9,91 poin ke level 1.931,46. Kospi berbalik melemah setelah pagi tadi dibuka bergerak di zona hijau, naik 0,32% ke level 1.947,65.
Bursa Korsel/ibtimes.co.uk
Bursa Korsel/ibtimes.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Kospi berakhir merosot pada Senin (14/9/2015), tertekan data ekonomi China yang di bawah ekspektasi.

Indeks Kospi ditutup merosot 0,51% atau turun 9,91 poin ke level 1.931,46. Kospi berbalik melemah setelah pagi tadi dibuka bergerak di zona hijau, naik 0,32% ke level 1.947,65.

Sebanyak 217 saham menguat dari 756 saham yang diperdagangkan di bursa Korea. Adapun 480 saham melemah dan 59 saham stagnan.

Sentimen dari China hari ini kembali mempengaruhi perdagangan saham di bursa Asia. Mayoritas indeks bursa di Asia melemah setelah data investasi dan produksi industri memperkuat indikasi perlambatan ekonomi China.

Produksi industri China naik 6,1% pada Agustus, di bawah estimasi pertumbuhan 6,5%. Adapun investasi hanya naik 10,9% pada periode Januari—Agustus 2015, lebih rendah dari estimasi 11,2%.

Saham CJ Corp, perusahaan induk berbagai perusahaan yang memproduksi bahan baku makanan dan bumbu masak, jatuh 12,4%.

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

14/9/2015

1.931,46

-0,51%

11/9/2015

1.941,37

-1,06%

10/9/2015

1.962,111

+1,44%

9/9/2015

1.934,20

+2,96%

8/9/2015

1,878,68

-0,31%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro