Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO bergerak tipis di atas zona hijau pada awal perdagangan Selasa (8/9/2015), ditopang oleh ringgit yang lemah.
Kontrak berjangka CPO untuk November 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka naik 0,73% ke harga 2.063 ringgit atau Rp6,81 juta per ton. Pada pukul 10:23, WIB CPO diperdagangkan naik tipis 0,05% ke harga 2.049 ringgit per ton.
Perdagangan CPO ditopang oleh depresiasi tajam ringgit. Ringgit hari ini terdepresiasi 0,35% ke 4,3450 per dolar AS setelah kemarin ditutup terpuruk 1,64% ke 4,33 per dolar AS.
Ringgit yang lemah dinilai berpotensi mendorong daya saing CPO atas minyak nabati produksi negara lain. Malaysia dan Indonesia menghasilkan lebih dari 90% produksi CPO global.
Di sisi lain, data perdagangan China menunjukkan penurunan permintaan minyak nabati di ekonomi terbesar kedua tersebut. China mengimpor 620.000 ton minyak nabati pada Agustus, turun dari impor 881.928 ton pada Juli.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
8/9/2015 (10.23 WIB) | 2.049 | +0,05% |
7/9/2015 | 2.048 | +0,84% |
4/9/2015 | 2.031 | -0,05% |
3/9/2015 | 2.032 | +2,16% |
2/9/2015 | 1.989 | -1,19% |
Sumber: Bloomberg