Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah meneruskan pelemahan pada Kamis (3/9/2015) tertekan dolar AS yang rebound ditopang data penyerapan tenaga kerja.
Pergerakan rupiah di pasar spot berakhir di level Rp14.170 per dolar AS, melemah 33 poin atau terdepresiasi 0,23% dari level penutupan kemarin.
Mayoritas mata uang Asia tertekan pada perdagangan hari ini seiring penguatan dolar AS. Ringgit Malaysia paling terpuruk dengan pelemahan 0,89%, diikuti won yang terdepresiasi 0,80%, dan rupiah.
Aksi beli dolar AS terjadi setelah data menunjukkan sektor swasta menyerap sekitar 190.000 tenaga kerja baru pada Agustus, naik dari penyerapan 177.000 orang yang tercatat pada Juli.
Indeks dolar AS pada perdagangan hari ini sempat menguat hingga 0,23% setelah rebound 0,40% pada perdagangan di pasar spot yang berakhir pagi tadi.
Rupiah kini telah 4 hari berturut-turut ditutup menguat. Sejak awal pekan ini, mata uang Garuda telah merosot 1,34%.
Achmad Yaki Yamani, Equity Analyst Sucorinvest, menambahkan rupiah mendapat tekanan ekstra dari kebutuhan valas perusahaan dan pemerintah untuk membayar utang luar negeri yang jatuh tempo.
SUN kembali bergerak melemah terbatas di pasar obligasi sekunder. Obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun 0,25% pada pukul 16.07 WIB dan mengalami kenaikan yield 4 basis poin ke 8,807%.
Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pagi tadi ditetapkan di Rp14.160 per dolar AS, melemah 33 poin dari Rp14.127 per dolar AS yang ditetapkan pada Senin.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Level | Perubahan |
3/9/2015 | Rp14.170 | -0,23% |
2/9/2015 | Rp14.137 | -0,28% |
1/9/2015 | Rp14.098 | -0,22% |
31/8/2015 | Rp14.067 | -0,60% |
28/8/2015 | Rp13.983 | +0,05% |
Sumber: Bloomberg