Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu: RI Berpeluang Jadi Pemain Besar Sukuk Dunia

Indonesia diklaim berpeluang menjadi pemain besar sukuk di dunia dan mampu bersaing dengan negara-negara Timur Tengah. Terlebih saat ini, Indonesia tercatat sebagai penerbit sovereign sukuk terbesar di dunia.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memasuki mobil, seusai memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/5)./Antara-Andika Wahyu
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memasuki mobil, seusai memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/5)./Antara-Andika Wahyu

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia diklaim berpeluang menjadi pemain besar sukuk di dunia dan mampu bersaing dengan negara-negara Timur Tengah. Terlebih saat ini, Indonesia tercatat sebagai penerbit sovereign sukuk terbesar di dunia.

“Kita bangga sekarang Indonesia adalah issuer dari sovereign sukuk yang terbesar di dunia,” ungkap Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro seperti dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Kamis
(20/8/2015).

Dalam beberapa kali penerbitan, misalnya, sukuk global terbitan pemerintah RI selalu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). Dia menuturkan preseden tersebut menunjukkan bahwa sukuk global
memiliki banyak peminat di pasar internasional.

“Global sukuk yang terakhir kita juga punya prestasi yang ditandai dengan oversubscribed yang cukup bagus, harga yang cukup baik, dan yang paling penting sukuk ini sekarang listed di dua perusahaan, satu
yang tradisional adalah perusahaan di Singapura, dan yang baru nanti kemungkinan adalah perusahaan di Dubai,” tambahnya.

Selain itu, sukuk negara ritel juga sudah menjadi salah satu produk yang dicontoh oleh negara-negara lain.

“Harapannya ke depan Indonesia akan menjadi pemain sukuk yang penting di dunia, bersaing tidak hanya dengan Malaysia atau beberapa negara Eropa,  tetapi langsung head to head dengan negara-negara di Timur
Tengah,” ucapnya.

Menurut Menkeu, awalnya sukuk menggunakan 100% aset sebagai underlying. Aset di sini adalah yang berbentuk barang milik negara (BMN) seperti gedung yang telah berdiri.

“Progresnya di global sukuk kemarin, ada wakalah, sebagian dari underlying-nya adalah project, termasuk project yang akan dibiayai oleh sukuk tersebut,” jelas Menkeu,


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper