Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja harga saham lima emiten pelat merah yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia tersungkur dengan penurunan lebih dari 46% sejak awal 2015. Penurunan itu lebih tinggi dari koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) year-to-date sebesar 12,27%.
Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia, hingga akhir pekan ini, Jumat (14/8/2015), IHSG menguat tipis 0,02% atau 1,14 poin ke level 4.585,39 dari penutupan sehari sebelumnya 4.584,25. Investor asing masih terus melakukan aksi jual saham sehingga net buy terkuras dan berganti net sell Rp83,5 miliar.
Sejak awal tahun, IHSG telah terkoreksi 12,27% dengan penurunan terbesar dipimpin oleh sektor industri kimia dasar sebesar 33,85%. Sedangkan, sektor perdagangan jasa dan investasi tercatat menjadi satu-satunya yang positif sebesar 1,91%.
Lima dari 10 emiten yang menjadi top laggers sejak awal 2015 adalah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN). Penurunan harga saham terbesar terjadi pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dengan kode SMGR yang melorot 46,1% year-to-date.
Secara berturut-turut emiten BUMN yang mengalami penurunan harga saham paling dalam a.l. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Berikut top laggared dari indeks poin 10 emiten year-to-date per 14 Agustus 2015:
Ticker | Harga saham (Rp) | Perubahan (%) |
PGAS | 3.385 | -43,6 |
SMGR | 8.725 | -46,1 |
BMRI | 9.000 | -16,5 |
ASII | 6.425 | -13,5 |
BBRI | 10.225 | -12,2 |
CPIN | 2.040 | -46,0 |
BBNI | 4.575 | -25,0 |
GGRM | 46.500 | -23,4 |
INTP | 18.950 | -24,2 |
EXCL | 2.600 | -46,6 |
Sumber: Bloomberg.