Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia menghimbau perusahaan induk yang anak usahanya beroperasi di Indonesia listing di bursa saham Indonesia.
Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, mengatakan selama ini banyak perusahaan induk yang memiliki anak usaha di Indonesia tidak mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal, anak usaha tersebut mengambil mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia.
“Banyak kekayaan kita, misal di sektor tambang, dikelola swasta tapi induk usahanya go public di luar negeri. Itu tidak benar,” ucap Tito, Senin, (10/8/2015).
Dia mencontohkan Wilmar International Ltd., perusahaan perdagangan minyak sawit, yang anak usahanya beroperasi di Indonesia. Wilmar International sendiri saat ini tercatat di bursa Singapura.
Contoh lain yakni Freeport-McMoran Inc. yang tercatat di bursa New York. Freeport-McMoran adalah perusahaan yang terafiliasi dengan PT Freeport Indonesia. Freeport Indonesia menambang, memroses, dan mengeksplorasi bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak di Papua.
“Saya sangat menghimau kalau anda mengelola kekayaan negara, you listing-nya di Indonesia dong. Tolong dong, kalau tidak saya akan teriak lebih kencang,” tutur Tito.