Bisnis.com, PADANGPT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pertumbuhan jumlah investor mencapai 32% di Sumatra Barat, menyusul lemahnya ekonomi yang berakibat turunnya transaksi saham sepanjang paruh pertama tahun ini.
Kepala Perwakilan BEI cabang Padang Reza Shadat Sahmeini mengatakan perseroan memfokuskan penambahan jumlah investor untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pasar modal.
"Targetnya ada penambahan 900 investor baru tahun ini, atau meningkat sekitar 32% dari jumlah investor pasar modal dari Sumbar," katanya kepada Bisnis, Rabu (5/8/2015).
Menurutnya, BEI membuka tiga Galeri Pojok Bursa di Padang tahun ini, a.l di Universitas Putra Indonesia (UPI), Universitas Bung Hatta (UBH), dan Universitas Ekasakti (Unes) untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pasar modal.
Sebelumnya, Galeri Pojok Bursa sudah dibuka di Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP).
Dia mengatakan kehadiran Galeri Pojok Bursa di kampus lebih efektif mengajak masyarakat berinvestasi di pasar modal, karena mahasiswa umumnya sudah melek teknologi dan kaya informasi.
Selain kampus, sosialisasi juga digencarkan ke kantor pemerintahan dengan menggarap pegawai negeri yang dianggap memiliki tingkat pendidikan tinggi.
Adapun, semester I/2015 jumlah investor asal Sumbar tumbuh 12,78% menjadi 4.014 orang dengan rerata transaksi per bulan Rp94,83 miliar, lebih rendah dari rerata transaksi tahun sebelumnya yang mencapai Rp104 miliar.
Secara keseluruhan, realisasi transaksi saham investor Sumbar juga belum mencapai 50% dari transaksi tahun lalu, atau hanya Rp569 miliar sampai paruh pertama.
Pada 2014 total transaksi mencapai Rp1,24 triliun atau tumbuh 23% dengan jumlah investor 3.559 orang.
Reza meyakini semester kedua tahun ini akan ada peningkatan transaksi mengingat mulai berjalannya anggaran pemerintah untuk pembangunan yang ikut mendorong minat investor berinvestasi. Serta sosialisasi yang dilakukan lembaganya dengan menyasar mahasiswa dan pegawai negeri sipil diyakini mampu mengejar target pertumbuhan 32%.