Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (2/7/2015) tertekan penguatan mata uang Paman Sam.
“Volatilitas harga aset diperkirakan masih tinggi sepanjang minggu ini, dengan penguatan dolar di pasar global (yang) memberikan tekanan pelemahan terhadap rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (2/7/2015).
Dikemukakan harapan ke luarnya Yunani masih naik turun, menyusul komentar yang tidak konsisten dari Perdana Menteri Yunani.
“Yang pasti hingga detik ini belum ada kesepakatan tercapai, dan rencana referendum belum dibatalkan,” kata Rangga.
Dia mengemukakan indeks dolar melanjutkan penguatannya, di tengah ketidakpastian tersebut.
Isu Yunani,ujarnya, juga masih membayangi pasar modal Indonesia, walaupun tidak melulu negatif.
Rupiah dan SUN berhasil menguat hingga Rabu sore. Angka inflasi Juni yang ternyata di bawah harapan, juga memberikan tambahan sentimen positif.
Angka Nikkei Manufacturing PMI Indonesia yang naik tipis, tambahnya, juga memberikan harapan perekonomian yang melambat mulai pulih.
“Ditunggu angka pengangguran AS nanti malam yang diperkirakan turun,” kata Rangga.