Bisnis.com, JAKARTA—Saham-saham perusahaan China rontok dan menghempaskan indeks Hang Seng, Shanghai, dan Shenzen pada Jumat (26/6/2015).
Jonathan Garner dari Morgan Stanley mengatakan anjloknya indeks Shanghai dan Shenzhen menandakan akhir dari bull market di China.
“Kemungkinan ini kejatuhan hari ini bukan saat yang tepat untuk membeli. Menurut kami, keseimbangan bursa Shanghai, Shenzhen, dan ChiNext saat ini telah bergeser,” kata Garner seperti dikutip Bloomberg.
Indeks Shanghai anjlok 7,40% ke level 4.192,87, jatuh 6,37% sepanjang pekan ini setelah ambruk 13,32% sepanjang pekan sebelumnya. Adapun indeks Shenzhen merosot 7,87% pada hari ini.
Hang Seng China Enterprises Index, yang mengukur pergerakan saham perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong, hari ini tergelincir 2,82% setelah kemarin merosot 1,58%.
Indeks Hang Seng ditutup jatuh 1,78% ke level 26.663,87 setelah dibuka turun 0,48% dan bergerak pada kisaran 26.522,45—27.016,09.
Tidak ada satu pun saham yang tergabung dalam indeks Hang Seng yang menguat, sedangkan 49 saham jatuh dan 1 saham stagnan.
HSBC Holdings adalah saham yang paling membebani indeks Hang Seng. Bank yang beberapa waktu lalu mengumumkan perpindahan kantor pusat ke Hong Kong tersebut merosot 1,57%, diikuti oleh China Construction yang turun 2,47%.
Pergerakan Indeks Hang Seng
Tanggal | Level | Perubahan |
26/6/2015 | 26.663,87 | -1,78% |
25/6/2015 | 27.145,75 | -0,95% |
24/6/2015 | 27.404,97 | +0,26% |
23/6/2015 | 27.333,46 | +0,93% |
22/6/2015 | 27.080,85 | +1,20% |
Sumber: Bloomberg