Bisnis.com, JAKARTA--Emiten jasa pengangkutan barang berbahaya dan beracun PT Sidomulyo Selaras Tbk. merivisi target pendapatan tahun ini, karena kondisi perlambatan ekonomi yang telah terjadi sepanjang awal tahun.
Direktur Sidomulyo SelaraErwin Hardiyanto mengatakan awalnya perseroan menargetkan dapat mengantongi pendapatan sekitar Rp180 miliar-Rp200 miliar. Jumlah tersebut direvisi menjadi sekitar Rp165 miliar, atau naik 12,2% dari pendapatan 2014 Rp147 miliar.
"Rasanya cukup sulit untuk mencapai target tersebut, karena itu kita revisi menjadi Rp165 miliar. Walaupun kami bisa menyediakan jasa pengangkutan, tapi kalau barang yang diangkut tidak ada ya mau bagaimana," tuturnya saat paparan publik, Selasa (23/6/2015).
Dia menuturkan karena dampak perlambatan ekonomi tersebut, cukup banyak perusahaan yang membatasi pemanfaataan jasa angkut karena produksi menurun.
Menurut perseroan, penurunan harga minyak yang terjadi menyebabkan penurunan produksi. Lalu, penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga mengakibatkan turunnya nilai impor bahan baku industri kimia.
Pada kuartal I/2015, Sidomulya mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp40,73 miliar, dengan laba kotor Rp20,57 miliar, dan laba bersih tahun berjalan Rp5,1 miliar.