Bisnis.com, CHICAGO - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan oleh dolar AS yang menguat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun US$4,9 atau 0,41% menjadi menetap di US$1.180,90 per ounce.
Logam mulia berada di bawah tekanan karena Indeks Dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,16% menjadi 94,99 pada pukul 18.29 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan greenback menjadi lebih mahal bagi para investor.
Sebuah data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan juga menekan sentimen pasar.
Angka perumahan baru (housing starts) AS turun pada Mei setelah mengalami kenaikan tajam pada bulan sebelumnya, tetapi izin yang diajukan untuk mendirikan bangunan melonjak ke dekat tertinggi delapan tahun yang analis katakan sinyal kemunduran sementara dan menunjuk ke kekuatan yang mendasari di sektor perumahan.
Investor mengamati dengan seksama Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) karena mereka memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa.
Sementara Fed tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan ini, investor masih akan memantau erat pernyataan bank sentral AS yang akan keluar pada Rabu dan konferensi pers Ketua The Fed Janet Yellen untuk petunjuk tentang kemungkinan waktu kenaikan suku bunga.
Analis awalnya percaya bahwa suku bunga bisa naik pada awal Juni, namun karena data pekerjaan yang lebih buruk dari yang diperkirakan pada Maret, ekonom kini memprediksi The Fed akan menaikkan suku untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade pada September.
Perak untuk pengiriman Juli turun 11,8 sen, atau 0,73 persen, menjadi ditutup pada US$15,965 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$8,8 atau 0,81 persen, menjadi ditutup pada US$1.079,80 per ounce.
HARGA EMAS: Di Comex Berakhir Lebih Rendah
Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan oleh dolar AS yang menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
51 menit yang lalu
Target Saham Sido Muncul (SIDO) Usai Guyur ‘Jamu Kuat’ Setengah Triliun
2 jam yang lalu
Adu Laba dan Aset 7 BUMN Gabung Danantara
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
Indika Energy (INDY) Targetkan Pendapatan Non-Batu Bara 50% pada 2028
21 menit yang lalu
Bos PTPP Ungkap Emiten Telekomunikasi Caplok Aset BUMN Karya
54 menit yang lalu
Harga Bitcoin Pecah Rekor Lagi, Tembus US$93.625
2 jam yang lalu