Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia-Ukraina Memanas, Harga Emas Menguat

Harga emas mencapai level tertinggi dalam sepekan seiring meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina yang memicu perburuan aset safe haven.
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas mencapai level tertinggi dalam satu minggu seiring dengan meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina yang memicu perburuan aset safe haven. Investor juga tengah menunggu sinyal utama mengenai rencana suku bunga Federal Reserve.

Mengutip Reuters, Rabu (20/11/2024) harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi US$2.628,76 per ons, mencapai level tertinggi sejak 11 November. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,6% pada US$2.631 per ons.

Pada perdagangan Senin (18/11/2024) kemarin, harga emas melonjak 2%, menandai kenaikan satu hari terbesarnya sejak pertengahan Agustus dan bangkit tajam dari level terendah dua bulan yang dicapai minggu lalu.

"Kami pikir laporan semalam tentang Rusia yang mengubah doktrin nuklirnya menyusul serangan rudal jarak jauh pertama Ukraina di wilayah Rusia telah menyebabkan beberapa aliran safe haven dalam bentuk emas," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

"Kecuali konsolidasi harga lainnya, investor spekulatif tidak memiliki cukup uang di kas mereka agar emas dapat melanjutkan lintasan kenaikannya pada saat ini."

Daya tarik emas didukung oleh ketegangan geopolitik, risiko ekonomi, dan lingkungan suku bunga rendah.

Beberapa pejabat Fed dijadwalkan untuk berbicara minggu ini, yang dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang jalur penurunan suku bunga.

Saat ini, para pedagang melihat peluang 63% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember.

"Karena argumen yang mendukung emas belum berkurang, tingkat harga yang lebih rendah tampaknya mengarah pada minat beli," kata tim analis Commerzbank dalam laporannya.

Ketidakpastian geopolitik, pembelian oleh bank sentral, dan defisit yang membengkak di Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya semakin mendukung emas, kata bank tersebut.

Sentimen lain yang mendukung emas adalah pelemahan dolar AS yang terjadi setelah reli kuat minggu lalu ke level tertinggi dalam satu tahun yang dipicu oleh euforia perdagangan Trump. Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli dalam mata uang lain.

Pada perkembangan lain, harga perak spot naik 0,1% menjadi $31,17, mencapai level tertinggi dalam satu minggu di awal sesi. Platinum naik 0,5% menjadi US$971,66.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper