Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Pekan, IHSG Terus Tertekan ke Level 5.216,37

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup tertekan pada perdagangan saham pada akhir pekan, Jumat (29/5/2015). IHSG melemah 0,4% atau 21,02 poin ke level 5.126,37.
Karyawati mengamati pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati mengamati pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup tertekan pada perdagangan saham pada akhir pekan, Jumat (29/5/2015). IHSG melemah 0,4% atau 21,02 poin ke level 5.126,37.

Dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 5.252,20 dan terendah 5.214,57. Pembukaan saham hari ini telah menempatkan IHSG pada level 5.230,31 dari penutupan sehari sebelumnya 5.237,40.

Dari 9 sektor yang tercatat di BEI, sebanyak 8 sektor menjadi penekan IHSG dengan penurunan terdalam dialami oleh sektor pertambangan hingga 2,32%. Satu-satunya sektor yang menghijau adalah sektor infrastruktur yang naik 0,42%.

Sebanyak 183 saham menjadi penekan IHSG dari total emiten yang terdaftar 510 saham. Sedangkan, 97 saham tercatat meningkat dan 230 saham lainnya tidak bergerak.

Saham UNVR, AALI, dan BBRI, tercatat menjadi pemberat IHSG. Sebaliknya, IHSG didorong oleh saham KLBF, TBIG, dan BBCA.

Saham PSDN, GSMF, dan VOKS, mencatat penurunan tertinggi mencapai masing-masing 14,41%, 13,08%, dan 12,75%. Sedangkan, lonjakan tertinggi dicatatkan oleh saham LRNA, LPGI, dan DSFI, masing-masing 11,49%, 11,32%, dan 9,59%.

Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah ditutup berbalik mengalami pelemahan setelah sebelumnya dibuka menguat. Rupiah turun 0,01% ke level Rp13.224/US$ pada penutupan perdagangan dibandingkan dengan sehari sebelumnya Rp13.223/US$.

Indeks Bisnis27 juga ikut turun 0,46% ke level Rp445,21 dari sehari sebelumnya Rp447,25. Sebanyak 17 dari 27 saham merosot, 7 naik, dan sisanya 3 saham emiten meningkat.

Di sisi lain, indeks saham syariah terkoreksi 1,28% ke level Rp698,09. ATM, ITMG, dan AALI tercatat menjadi pemberat indeks saham syariah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper