Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO di Bursa Malaysia kembali merosot pada Selasa (19/5/2015), jatuh selama 3 hari berturut-turut.
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,78% ke harga 2.165 ringgit atau 7,98 juta per ton.
CPO kemudian sempat jatuh hingga 0,92% ke 2.162 ringgit per ton dan ditransaksikan turun 0,73% ke harga 2.166 ringgit per ton pada pukul 09.58 WIB.
Komoditas meneruskan pelemahan yang terjadi sejak Jumat pekan lalu. Kenaikan suplai Malaysia dan potensi peningkatan tajam produksi di Indonesia membawa sentimen negatif ke pasar komoditas CPO.
Bloomberg melaporkan stok CPO di Malaysia naik 18% ke 2,19 juga ton pada April, persediaan paling banyak dalam 8 bulan terakhir.
Pada saat yang sama, produksi perkebunan sawit di Indonesia diperkirakan melonjak ke volume terbesar dalam 3 tahun yaitu 2,6 juta ton.
Pelemahan harga minyak kedelai, komoditas subtitusi CPO dalam produksi pengolahan makanan dan kosmetik, juga menekan harga CPO. Minyak kedela diperdagangkan turun 0,31% ke US$32,68/pound pada 10.01 WIB.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
19/5/2015 (09.58 WIB) | 2.166 | -0,73% |
18/5/2015 | 2.182 | -0,27% |
15/5/2015 | 2.188 | -0,86% |
14/5/2015 | 2.207 | +0,32% |
13/5/2015
| 2.200 | -1,12% |
Sumber: Bloomberg