Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (18/5/2015) akan berupaya menguat hingga akhir perdagangan.
“Rupiah secara umum masih akan bertahan di tren penguatannya, tetapi di perdagangan hari ini dolar berpeluang menguat terhadap rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (18/5/2015).
Dikemukakan tekanan pelemahan rupiah berkurang, setelah dirilis data neraca perdagangan surplus.
Rangga mengatakan rupiah membaik performanya secara umum di minggu lalu, setelah beranjak ke ke bawah 13.100-an.
Tidak hanya akibat tekanan terhadap dolar di pasar global terhadap mata uang negara lain, tambahnya, tetapi juga karena masih surplusnya neraca perdagangan yang sedikit menutupi pesimisme yang masih kuat terhadap perlambatan ekonomi domestik.
Wacana kebijakan untuk mendongkrak performa pertumbuhan sejauh ini, ujarnya, juga belum terlalu meyakinkan untuk mengubah persepsi investor yang terlanjut pesimistis.
Sementara itu indeks dolar naik tipis walaupun secara jelas terlihat tren penurunan masih cukup kuat.
Rangga mengatakan mayoritas data ekonomi AS yang diumumkan memburuk dibandingkan periode sebelumnya. Belum adanya data ekonomi AS yang sangat bagus diperkirakan belum akan mengubah tren pelemahan indeks dolar index.
Di sisi lain, tambahnya, euro terlihat makin kuat terhadap dolar, setelah angka pertumbuhan ekonomi Zona Euro diumumkan membaik menjelang akhir minggu lalu.
“NAHB Housing Market Index ditunggu malam nanti, diperkirakan sedikit membaik,” kata Rangga.