Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Properti Cari Alternatif Pendanaan Lain

PT PP Properti Tbk. akan minanjau kembali rencana investasi, sekaligus mencari alternatif pendanaan untuk mengatasi rendahnya perolehan dana segar melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Bisnis.com, JAKARTA--PT PP Properti Tbk. akan minanjau kembali rencana investasi, sekaligus mencari alternatif pendanaan untuk mengatasi rendahnya perolehan dana segar melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. tersebut menetapkan harga penawaran IPO sebesar Rp185 per lembar saham, yang merupakan batas bawah dari rencana awal perseroan.

Dengan melepas sebanyak 4,91 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 34,98% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh, perseroan akan mendapatkan dana segar senilai Rp908,78 miliar.

Jumlah itu lebih rendah dari target semula yang mencapai lebih dari Rp1,5 triliun. Seperti diketahui, awalnya perseroan menerima jumlah permintaan pada kisaran Rp185-Rp320 per saham.

Direktur Keuangan PP Properti (PPRO) Indaryanto mengatakan fokus penggunaan dana tetap digunakan seperti yang sudah diniatkan, yakni 75%  dana hasil IPO untuk rencana investasi yang mendukung rencana ekspansi, 15% untuk modal kerja, dan 10% sisanya untuk pelunasan berbagai pinjaman yang dimiliki.

"Perolehan memang di bawah Rp1 triliun. Meninjau ulang rencana investasi itu artinya kita mencoba mencari alternatif pendanaan lain, bisa dengan MTN (medium term notes), obligasi, atau dukungan dari perbankan," ungkapnya usai meresmikan proses penawaran umum saham di Jakarta, Senin (11/5).

Dia menuturkan pendanaan akan memaksimalkan terlebih dulu dana hasil IPO, dan sisanya akan ditutup dengan alternatif lain, khususnya pinjaman dari perbankan.

Sementara ini, perseroan telah memperoleh pinjaman dari beberapa bank dengan total Rp490 miliar. Pinjaman tersebut diperoleh dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sebesar Rp250 miliar, PT Bank CIMB Niaga Tbk. Rp195 miliar,dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Rp45 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper