Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO PP PROPERTI : Kantongi Rp908,7 Miliar, Mau Digunakan Untuk Apa?

PT PP Properti Tbk mematok harga saham saat penawaran perdana (initial public offering/IPO) pada harga Rp185 per lembar sehingga total yang dikantongi Rp908,78 miliar.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Properti Tbk mematok harga saham saat penawaran perdana (initial public offering/IPO) pada harga Rp185 per lembar sehingga total yang dikantongi Rp908,78 miliar.

Berdasarkan prospektus singkat yang dipublikasikan perseroan, Senin (11/5/2015), disebutkan penggunaan dana hasil IPO sebesar 75% untuk ekspansi, sebesar 15% untuk modal kerja, dan 10% untuk pelunasan sebagian utang.

PP Properti akan mengalokasikan dana Rp681,58 miliar atau sebesar 75% untuk investasi ekspansi. Dari dana tersebut, sebesar 27% akan digunakan untuk investasi properti berupa mal di atas lahan milik sendiri di Surabaya dan Bekasi, serta untuk akuisisi mal yang telah beroperasi di Kalimantan.

Kemudian, sebanyak 23% dari dana ekspansi akan digunakan untuk membeli beberapa bidang tanah di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Tanah-tanah tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi proyek CBD atau superblock baru yang terdiri dari pusat perbelanjaan, apartemen, ruko, hunian, dan hotel.

Dana ekspansi sebesar 21% juga akan digunakan untuk mengakuisisi hotel yang telah beroperasi di Kalimantan. PP Properti juga akan membangun hotel di lahan sendiri di kawasan Sumatra, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa.

Perseroan juga mengalokasikan dana ekspansi sebesar 4% untuk pengembangan usaha entitas anak dalam bentuk penyertaan modal. Perseroan bermaksud mendirikan anak usaha baru bagi proyek-proyek di Jabodetabek, Jabar, Jateng, Jatim, dan Bali.

Tidak hanya itu, hasil dana IPO sebesar 15% akan dialokasikan untuk modal kerja bagi pengembangan proyek yang tengah berjalan. Diantaranya Grand Kamala Lagoon Bekasi, Grand Sungkono Lagoon Surabaya, Pavillion Permata 2 Surabaya, Kawasan Dharma Husada Surabaya, The Ayoma Serpong, Gunung Putri Square Bogor, dan Payon Amartha Semarang.

Sisa dana IPO sebesar 10% akan digunakan untuk melunasi utang perseroan kepada induk usaha, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Utang kepada PTPP digunakan untuk modal kerja untuk pembangunan Park Hotel Jakarta dan Bandung.

Utang tersebut senilai Rp240 miliar dengan tingkat bunga yang dipatok sebesar 11% per tahun. PTPP memberikan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan sejak perjanjian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper