Bisnis.com, MAKASSAR - PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 30,7% dari posisi Rp91,8 miliar pada 2013 menjadi Rp120 miliar pada tahun lalu.
Direktur Keuangan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. (GMTD) Andy Gunawan mengatakan, peningkatan laba bersih pada 2014 terutama disebabkan peningkatan pendapatan selama tahun lalu sebesar 5,1% serta penurunan beban pokok pendapatan dan beban penjualan sebesar masing-masing 15,7% dan 2,1%.
"Tahun lalu, pendapatan usaha kami meningkat menjadi Rp316,6 miliar atau naik 5,1% dibandingkan pendapatan di 2013 yang tercatat sebesar Rp301,1 miliar," kata Andy di sela-sela paparan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (8/5/2015).
Dia mengatakan, peningkatan pendapatan usaha terutama disebabkan peningkatan penjualan lahan siap bangun (kavling) sebesar 450,3% dari hanya Rp16,9 miliar pada 2013 lalu, menjadi Rp93 miliar pada tahun lalu.
Adapun, kontribusi pendapatan terbesar emiten berkode GMTD ini tetap berasal dari penjualan rumah hunian dan rumah toko, yang merupakan segmen usaha utama perseroan yakni sebesar Rp213,4 miliar dan merupakan 67,4% dari total penjualan bersih di 2014 lalu.
Sementara itu, lanjut Andy, pendapatan yang berasal dari penjualan tanah kavling sebesar Rp93 miliar atau 29,4% dari total penjualan bersih di tahun lalu. "Dari segmen rekreasi dan lainnya, tercatat pendapatan bersih sebesar Rp10,2 miliar atau 3,2% dari total penjualan bersih di tahun lalu," sebutnya.
Dari sisi aset, perusahaan pengembang kawasan Tanjung Bunga, Makassar ini juga mencatat peningkatan sebesar 16,6% atau menjadi Rp1,52 triliun per akhir Desember 2014 dibandingkan posisi yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,31 triliun.
Peningkatan aset itu katanya, terutama disebabkan peningkatan persediaan serta aset keuangan tidak lancar lainnya, terutama penempatan dana yang dibatasi penggunaannya (restricted fund) sebesar masing-masing 151,7% dan 69%.
Selain itu, kewajiban perseroan juga menurun sebesar 5,1% menjadi Rp858 miliar pada 31 Desember 2014 dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp904,4 miliar, terutama disebabkan penurunan Utang Pihak Berelasi - Non Usaha sebesar 99,9% dari Rp148 miliar pada posisi akhir Desember 2013, menjadi Rp0,1 miliar pada akhir Desember 2014.
Andy menambahkan, untuk ekuitas perseroan pada 31 Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar 65,2% dari Rp403,4 miliar pada 31 Desember 2013, menjadi Rp666,3 miliar pada tahun lalu, yang terutama disebabkan oleh peningkatan saldo laba perseroan sebesar Rp120 miliar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh pada PT Tribuana Jaya Raya (TJR), entitas anak perusahaan.
"Sementara itu, laba per saham pada 2014 tercatat senilai Rp1.198,9, meningkat sebesar 32,5% dibandingkan tahun sebelumnya Rp904,5," ujarnya.