Bisnis.com, JAKARTA-- Emiten pertambangan mangan PT SMR Utama Tbk. (SMRU) harus menelan pil pahit akibat rugi bersih yang terus membengkak hingga US$2,65 juta pada kuartal I/2015.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan Rabu (6/5/2015), disebutkan, rugi bersih tersebut membengkak 140% dari periode yang sama setahun sebelumnya US$1,1 juta.
Kendati demikian, pendapatan emiten berkode saham SMRU tersebut justru meroket 3.621% menjadi US$9,19 juta pada kuartal I/2015 dari periode yang sama tahun sebelumnya US$247.151.
Beban pokok penjualan turut meroket menjadi US$9,1 juta dari sebelumnya US$1 juta. Sehingga, SMRU mengantongi laba kotor sebesar US$58.221 dari sebelumnya rugi bruto US$755.471.
Rugi usaha yang dikantongi SMRU mencapai US$2,62 juta, melonjak dari triwulan I tahun lalu US$1,1 juta. Rugi sebelum pajak juga membengkak menjadi US$3,29 juta dari US$1,12 juta.
Hingga 31 Maret 2015, total aset SMR Utama mencapai US$209,82 juta dari akhir tahun lalu US$211,02 juta. Liabilitas US$102,42 juta dari US$105,67 juta dan ekuitas US$107,39 juta dari US$105,37 juta.