Bisnis.com, JAKARTA- Harga minyak dunia melemah pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB (2/5/2015), dolar AS menguat dipicu aksi ambil untung investor.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 48 sen ke US$59,15 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan global, menetap US$66,46 per barel, turun 32 sen dibandingkan penutupan perdagangan Kamis.
Dikemukakan volume perdagangan menipis, karena sebagian besar pasar Asia ditutup untuk liburan Hari Buruh, dan banyak pemain Eropa juga libur panjang.
"Pasar minyak cukup rendah karena tampak seperti aksi ambil untung menjelang akhir pecan, karena dolar AS telah berbalik lebih tinggi," kata Tim Evans dari Citi Futures seperti dikutip Antara, Sabtu (2/5/2015).
Dikemukakan dolar yang lebih kuat cenderung mengurangi permintaan minyak mentah, yang menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang yang melemah.
"Data PMI manufaktur lemah dari Tiongkok dan Amerika Serikat juga menunjukkan tidak adanya akselerasi khusus pada sisi permintaan fisik pasar minyak mentah," tulis Evans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
