Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA TINS 2015: Dari Laba, Timah Telan Rugi Bersih Miliaran

Emiten pertambangan pelat merah PT Timah (Persero) Tbk. harus menelan pil pahit akibat menderita rugi bersih Rp19,1 miliar pada kuartal I/2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih laba Rp95 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pertambangan pelat merah PT Timah (Persero) Tbk. harus menelan pil pahit akibat menderita rugi bersih Rp19,1 miliar pada kuartal I/2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih laba Rp95 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Jumat (24/4/2015), disebutkan pendapatan perseroan naik 9,57% menjadi Rp1,35 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,23 triliun.

Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan Timah, mengatakan hingga 31 Maret 2015, perseroan berhasil menurunkan beban usaha Rp144,08 miliar. Namun, beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp1,2 triliun dari Rp911,96 miliar.

"Sampai kuartal pertama, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,36 triliun," ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/4/2015).

Laba kotor yang dibukukan emiten berkode saham TINS juga melorot menjadi Rp145,94 miliar dari sebelumnya Rp325,39 miliar. Periode Januari-Maret 2015, Timah menderita rugi sebelum pajak Rp8,62 miliar dari sebelumnya laba Rp169,91 miliar.

Perseroan juga menderita rugi tahun berjalan sebesar Rp19,09 miliar dari sebelumnya laba Rp95,08 miliar. Manajemen TINS belum mencantumkan rugi per saham dasar pada kuartal I/2015, dari sebelumnya masih meraup laba per saham Rp22.

Menurutnya, penurunan harga komoditas dunia sejak awal 2015 telah berdampak pada kinerja perseroan. Tetapi, pada paruh kedua tahun ini, harga komoditas diperkirakan akan pulih disertai dengan tumbuhnya ekonomi dunia yang dimotori oleh Amerika Serikat.

Hingga 31 Maret 2015, total aset Timah mencapai Rp9,1 triliun, lebih rendah dari akhir tahun lalu Rp9,75 triliun. Liabilitas Rp3,7 triliun dari Rp4,1 triliun dan ekuitas Rp5,39 triliun dari Rp5,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper