Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink mengaku terus memperkuat struktur keuangan sebagai persiapan untuk terus tumbuh pada tahun-tahun mendatang.
Cara tersebut ditempuh dengan meningkatkan modal yang dimiliki melalui konversi utang dari Garuda Indonesia menjadi penyertaan saham induk perusahaan tersebut di Citilink.
President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan perjanjian konversi pinjaman menjadi penyertaan saham telah ditandatangani oleh Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia pada 25 Maret 2015. Perubahan sebagian pinjaman Citilink ke Garuda menjadi saham ini semakin memperkuat struktur keuangan Citilink.
Albert mengatakan konversi utang senilai US$50 juta menjadi 650.000 lembar saham atau setara dengan Rp650 miliar (dengan kurs US$1 setara Rp13.000.) yang berarti mengurangi nilai pinjaman Citilink ke Garuda Indonesia yang berjalan saat ini.
“Ini berarti terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor Citilink total menjadi Rp1,08 triliun yang sebelumnya berjumlah Rp431,71 miliar atau naik sebesar 63,63% dari modal dasar,” kata Albert dalam keterangan pers yang diterima, Minggu (5/4/2015).
Pelaksanaan konversi atas sebagian pinjaman Citilink pun telah diputuskan dengan saham atas konversi utang dan peningkatan modal yang memenuhi ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007 mengenai kompensasi hak tagih sebagai penyetoran atas harga saham serta sebagai salah satu dokumen yang dipersyaratkan persetujuan pemegang dalam Perjanjian Konversi Pinjam Menjadi Saham.