Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan penyedia solusi ketenagalistrikan terpadu, PT Sumberdaya Sewatama (SSMM), mencatat pendapatan sepanjang 2014 senilai Rp1,624 triliun (unaudited).
Pencapaian tersebut tumbuh 15,5% dibandingkan 2013 yang mencapai Rp1,406 triliun.
Bila dibandingkan dengan pendapatan pada 2010, senilai Rp903 miliar, total revenue hingga tahun ini sudah tumbuh 91%.
Meningkatnya pendapatan perseroan seiring berkembangnya bisnis perseroan.
Pada 2014 lalu, anak usaha PT ABM Investama Tbk ini berhasil merambah pasar regional dengan memenangkan tender temporary power berkapasitas 9 mega watt (MW) di Thailand.
Selain itu, pada tahun lalu juga, perusahaan mendapatkan sejumlah perjanjian kerjasama operation & maintenance untuk berbagai jenis pembangkit listrik besar maupun kecil di berbagai wilayah Indonesia.
Nadia Diposanjoyo, Corporate Secretary Sewatama, menuturkan Sewatama merupakan perusahaan ketenagalistrikan terpadu satu-satunya di Indonesia yang memiliki empat lini bisnis.
Empat lini bisnis tersebut adalah temporary power, operation & maintenance, energy eficiency, dan independent power producer.
“Kami menyiapkan sejumlah solusi untuk memenuhi kebutuhan akan listrik secara cepat, tepat dan akurat,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (3/3/2015).
Selain itu, untuk kebutuhan bisnis jangka panjang, perseroan juga sudah melakukan serangkaian kerjasama dengan perusahaan-perusahaan daerah.
Terutama untuk pengembangan energi baru-terbarukan dengan memanfaatkan teknologi air.
Sejumlah proyek itu berlokasi di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, tepatnya di Lembang Paku-Ma’dong untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
“Saat ini sudah memasuki tahap persiapan konstruksi. Kami harapkan, segera beroperasi dalam dua tahun mendatang,” tambahnya.
Begitupun dengan pengembangan PLTU di wilayah barat Indonesia.
Sejak mendapatkan izin Wilayah Usaha di Zona II Kepulauan Karimun dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 31 Oktober 2014, perseroan sudah melakukan tahap persiapan konstruksi sesuai dengan yang direncanakan.
“Dalam rencana, kami akan memulai pembangunan PLTU Karimun pada awal tahun 2015. Saat ini, kami sudah memulai tahap persiapan konstruksi membangun akses jalan untuk ke pelabuhan di lokasi kami sepanjang 1.000 meter, sambil mematangkan rancangan konstruksi dan pemanfaatan teknologi pembangkit” tutur Nadia.