Bisnis.com,JAKARTA—Tingginya konsumsi minyak di Indonesia membuat saham PT Elnusa Tbk. (ELSA) menarik untuk diperhatikan.
Tim Riset PT Daewoo Securities Indonesia menyebutkan berdasarkan data “BP Statistical Review 2014 – Indonesia in 2013”, konsumsi energi di Indonesia tumbuh 5,1% pada 2013, dan minyak merupakan di 2013, naik signifikan dari tahun 2012 (0.5%). Minyak tetap merupakan bahan bakar yang dominan, mencapai 44% dari total konsumsi.
“Data tersebut melambangkan ketergantungan Indonesia akan konsumsi minyak sangat besar,” paparnya dalam riset yang diterima Bisnis, Senin (23/2/2015).
Lebih lanjut dia menyarankan investor untuk memperhatikan Elnusa yang merupakan perusahaan penyedia jasa energi yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Menurutnya, ada tiga hal yang menjadikan saham ELSA menarik untuk diperhatikan, yakni:
1. Pertamina sebagai kontributor terbesar pendapatan ELSA
Berdasarkan laporan keuangan ELSA 2014, Pertamina berkontribusi sebesar 55,6% terhadap jumlah pendapatan ELSA, naik dari kontribusi 2013 sebesar 47,8%.
2. Efisiensi dengan menambah kapasitas peralatan operasi
Pada 2014, ELSA melakukan pembelanjaan aktiva tetap sebesar Rp366 miliar untuk menambah kapasitas peralatan operasi di oilfield services seperti accommodation work barge, electric wireline unit, coiled tubing unit serta di seismic services seperti geophones dan peralatan pendukung operasi lainnya.
3. Asumsi APBN-P untuk lifting minyak naik sekitar 4% vs realisasi 2014
DPR sudah menyepakati besaran lifting minyak dalam APBN-P 2015 sebesar 825.000 barel per hari (bph). Besaran ini naik dari realisasi lifting minyak 2014 sebesar 794.000bph.