Bisnis.com, JAKARTA--Setelah berada di puncak tertinggi 5.400,1, indeks harga saham gabungan diperkirakan terkoreksi sepanjang pekan ini. Didorong aksi investor asing melepas kepemilikan sahamnya.
Bertrand Rinaldi, analis PT KDB Daewoo Securities Indonesia memprediksi IHSG terkoreksi pada perdagangan Senin (23/2/2015). Dia melihat, penguatan IHSG pada penutupan perdagangan pekan lalu sudah berkurang. Asing juga terlihat melakukan aksi profit taking.
“IHSG naik pada dua jam pertama pada penutupan perdagangan pekan lalu, sesi II mulai turun. IHSG sudah naik banyak, investor mulai profit taking, maka itu Senin ada kemungkinan terkoreksi,” kata Bertrand saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (20/2/2015).
Sepanjang pekan ini, IHSG akan melakukan konsolidasi. Selain lantaran sudah naik cukup banyak, investor juga masih menunggu laporan keuangan emiten yang diperkirakan akan banyak terbit pada pekan ini. Selain itu, investor juga masih menunggu keputusan dari Yunani. “Asing masih banyak wait and see.”
Dia memprediksi, pada perdagangan Senin IHSG berada pada level support 5.306 dan level resisten 5.427.
Hans Kwee, analis PT Quant Kapital Investama mengatakan pada perdagangan pekan ini pasar harus mulai mewaspadai aksi profit taking. Dia menilai, belakangan IHSG terus positif seiring penurunan BI rate dan tidak jadi dilantiknya Budi Gunawan sebagai Kapolri. Pada pekan ini, kondisi politik juga masih positif.
“Tapi harus hati-hati karena pasar menanti Yunani. Saya pikir sedikit terkoreksi,” kata Hans kepada Bisnis, Jumat (20/2/2015).
Pada perdagangan pekan ini, Hans memperkirakan IHSG berada pada level support 5.370-5.350 dan level resisten 5.430-5.450.