Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Diambang Kebangkrutan, Pasar Tunggu Putin Jual Cadangan Emas

Instrumen lain yang tersedia untuk menyelamatkan ekonomi Rusia dari ancaman resesi ekonomi akibat didera sanksi negara Barat dan anjloknya harga minyak mentah tinggal satu. Pilihan itu adalah menjual cadangan emas!
Presiden Rusia Vladimir Putin/Reuters-Adnan Abidi
Presiden Rusia Vladimir Putin/Reuters-Adnan Abidi

Bisnis.com, JAKARTa—Penaikan tingkat bunga oleh bank sentral Rusia yang mengagetkan pasar global kemarin malam telah gagal menahan laju pelemahan nilai rubel, mata uang negara tersebut.

Instrumen lain yang tersedia untuk menyelamatkan ekonomi Rusia dari ancaman resesi ekonomi akibat didera sanksi negara Barat dan anjloknya harga minyak mentah tinggal satu. Pilihan itu adalah menjual cadangan emas!

Rusia menyimpan sekitar 1.169,5 metrik ton logam mulia, menurut laporan bank sentral negara itu bulan lalu.

Jumlah tersebut tercatat sekitar 10% dari cadangan devisanya, menurut Dewan Emas Dunia yang berkantor pusat di London.

Rusia menambah cadangan emasnya sebesar 150 ton tahun ini hingga 18 November, demikian pernah dikatakan Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina.

Jumlah uang tunai Rusia anjlok ke level terendah dalam lima tahun setelah bank sentral negara itu menghabiskan lebih dari US$80 miliar untuk menahan laju pelemahan rubel.

Pelemahan nilai tukar itu bercampur dengan penurunan harga minyak mentah hingga lebih dari 40% pada tahun ini.

Fakta itu telah menggerogoti uang tunai Rusia yang dibutuhkan untuk melawan sanksi yang diterapkan negara Barat setelah Presiden Valimir Putin menganeksasi wilayah Crimea, Ukraina.

Pelemahan harga emas pada akhirnya mengisyaratkan bahwa para pedagang tengah bertaruh soal bagaimana negara itu mengisi kembali cadangan devisanya.

“Rusia berada pada titik yang kritis, dan akibat didera sanksi dan pelemahan harga minyak mentah, pemerintah negara itu terpaksa mengandalkan cadangan emasnya,” ujar Kevin Mahn sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (17/12/2014).

Menurutnya, jika hal itu dilakukan maka harga emas akan terus tertekan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper