Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERANG HARGA MINYAK DUNIA: Irak Perpanjang Waktu Diskon, WTI Tembus US$60/Barel

Harga minyak mentah dunia merosot 1,9% atau ke bawah level psikologis US$60 per barel pada perdagangan terakhir pekan ini.nn

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga minyak mentah dunia merosot 1,9% atau ke bawah level psikologis US$60 per barel pada perdagangan terakhir pekan ini.

Anjloknya harga minyak terjadi setelah produsen terbesar kedua di lingkup Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), Irak, memutuskan memperpanjang periode pemangkasan harga hingga Januari 2015.

Keputusan Irak ini turut memacu penurunan harga yang telah berlangsung selama 10 pekan berturut-turut sejak Oktober lalu, OPEC menyatakan tidak akan memotong suplai dan memutuskan untuk memulai 'perang harga' dengan produsen di AS.

Produksi AS yang dipandu oleh teknologi pemecahan formasi bebatuan (shale) sendiri tercatat melampaui level tertinggi 30 tahun terakhir yang membuat pasar dunia kebanjiran minyak.

Adapun di sisi lain, resesi di beberapa poros utama ekonomi global seperti Jepang, China dan Eropa turut mempercepat terjunnya harga.

Konflik Ukraina yang melibatkan salah satu produsen minyak terbesar di luar OPEC, Rusia, juga dituding berkontribusi terhadap penurunan ini.

Sebelum Irak, pada awal bulan ini produsen terbesar dan terbesar ketiga OPEC, Arab Saudi dan Kuwait, juga turut memperpanjang periode diskon untuk penjualan ke Asia.

Inilah yang kemudian memantik perdebatan tentang kian memanasnya perebutan penguasaan pasar.

Seperti dicatat oleh Bloomberg, minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari 2015 turun sebanyak US$1,15 ke US$58,80 per barel dan Brent justru mendekati area psikologis baru di kisaran US$62,90 per barel.

"Jelas sudah perang yang dimulai oleh Arab Saudi [dengan memperpanjang waktu diskon] tidak akan berhenti. Harga akan terus melorot. Saat ini sudah di bawah US$60 per barel, level baru ada di kisaran US$58 [per barel]," ungkap Phil Flynn, analis senior Price Futures Group di Chicago, Sabtu (13/12/2014).

International Energy Agency (IEA) mencatat permintaan minyak mentah negara-negara OPEC akan melorot hingga 300.000 barel per hari (bph) menjadi 28,9 juta bph pada 2015 atau terendah sejak 2003.

BACA JUGA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper