Bisnis.com, JAKARTA--Penurunan stok minyak AS sebanyak 6,5 juta barel selama sepekan hingga 28 November dapat meredakan kekhawatiran investor atas melimpahnya suplai di pasar, menurut analis Zurlfirman Basir, Rabu (3/12/2014).
Sementara itu, data perekonomian China yang menunjukan kenaikan aktivtias sektor jasa dari 52,9 ke 53,0 pada November juga dapat meredakan kecemasan terkait kondisi ekonomi Cina sebagai konsumen minyak terbesar kedua di dunia.
“Faktor ini mungkin dapat memberikan sentimen positif untuk minyak,” ujarnya.
Namun, investor masih cemas dengan melimpahnya supplai di pasar setelah OPEC tetap mempertahankan kuota produksinya 30 juta barel per hari. Kecemasan juga diperburuk oleh kesepakatan pemerintah Irak dengan kaum Kurdi yang mengizinkan ekspor minyak sebanyak 300.000 barel per hari.
“Ini mungkin dapat menjaga sentimen negatif untuk minyak,” ujarnya.
Pada pukul 10:30 WIB harga minyak mentah WTI tercatat menguat 1,24% atau di posisi US$67,71 per barel. Sedangkan harga Brent untuk kontrak Januari menguat 0,89% atau bertengger di posisi US$71,17 per barel pada pukul 10:17 WIB.