Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Di Asia, Melorot

Harga minyak memperpanjang kerugian di perdagangan Asia Selasa (4/11/2014) setelah produsen utama dunia, Arab Saudi memangkas harga ekspornya untuk pasar AS sementara menaikkan harga untuk Asia.

Bisnis.com, SINGAPURA -  Harga minyak memperpanjang kerugian di perdagangan Asia Selasa (4/11/2014) setelah produsen utama dunia, Arab Saudi memangkas harga ekspornya untuk pasar AS sementara menaikkan harga untuk Asia.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 40 sen menjadi  US$78,38  dalam pertengahan perdagangan pagi, di bawah titik terendahnya sejak Juni 2012. Minyak mentah Brent untuk penyerahan Desember turun 38 sen ke posisi US$84,40.

WTI turun US$1,76  di perdagangan New York Senin (3/11/2014), sementara Brent melemah US$1,08  di London.

Dow Jones Newswires mengatakan Senin bahwa Riyadh telah menurunkan harga Desembernya untuk pengapalan minyak ke Amerika Serikat, di mana pangsa pasarnya telah terpukul keras dengan kenaikan produksi dalam negeri dari cadangan minyaknya.

Arab Saudi menaikkan harga minyaknya di lokasi-lokasi lain, termasuk Asia, di mana negara itu memangkas harganya untuk empat bulan berturut-turut, kata Dow Jones Newswires.

Langkah Arab Saudi tersebut muncul jelang pertemuan kunci Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada 27 November di Wina.

Kartel tersebut diperkirakan secara sengaja melakukan hal itu di tengah situai menurunnya produksi 30 juta barel per hari untuk mendorong harga.

Arab Saudi, yang sudah lama menjadi produsen utama minyak dunia, tengah mempertimbangkan opsinya apakah menurunkan produksi guna mendongkrak harga atau menurunkan harga untuk mempertahankan andil pasarnya. (Antara/AFP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper