Bisnis.com, JAKARTA - Rugi periode berjalan PT Graha Layar Prima Tbk. kian besar. Pengelola jaringan bioskop Blitzmegaplex itu mendulang rugi periode berjalan sepanjang sembilan bulan pertama 2014 sebesar Rp33,36 miliar, melonjak 791,98% dari periode sama 2013.
Penaikan rugi didulang karena beban operasional membengkak. Beban umum dan administrasi naik 17,28% serta beban pokok pendapatan meningkat 20,73% pada triwulan III/2014 dari triwulan III/2013 (year-on-year/ yoy).
Perseroan berkode saham BLTZ itu juga tidak lagi mengantongi laba restrukturisasi pinjaman jangka panjang. Pada triwulan III/2013, perseroaan memperoleh laba restrukturisasi pinjaman jangka panjang sebesar Rp10,62 miliar.
Tahun ini, BLTZ mampu menurunkan rugi selisih kurs sebesar 86,73% menjadi Rp2,1 miliar dari sembilan bulan pertama tahun lalu Rp15,82 miliar. Juga berhasil menekan beban pinjaman sebesar 45,71% year-on-year menjadi Rp1,71 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini dari sebelumnya Rp3,15 miliar.
Adapun, pendapatan neto Graha Layar Prima pada triwulan III tahun ini merosot 0,64% menjadi Rp227,19 miliar dari triwulan III tahun lalu Rp228,65 miliar. Perseroan sudah mengoperasikan tujuh bioskop Blitzmegaplex, tersebar di Bandung, Jakarta, dan Bekasi. BTLZ dan anak usaha juga mengoperasikan empat bioskop Blitztheater yang berlokasi di Balikpapan, Batam, dan Bekasi.
Laporan keuangan yang terbit akhir pekan ini menyebut perseroan akan memperkuat peningkatan pendapatan grup dari penjualan concession (makanan dan minuman) serta iklan. Juga mengembangkan bioskop Blitzmegaplex, terutama di luar Jakarta.
Pada penutupan perdagangan Jumat, (31/10), harga saham BLTZ Rp3.000, tidak bergerak dari hari sebelumnya.