Bisnis.com, JAKARTA—Logam industri menguat di tengah spekulasi bahwa permintaan akan bertahan setelah data ekonomi China melampaui perkiraan dan PM China Li Keqiang menyatakan negara itu akan mencatat pertumbuhan sebesar 7,5% tahun ini.
Harga nikel naik 1,7% di bursa London. Sedangkan ekspor selama September naik 15,3% dari tahun sebelumnya, menurut hasil survei Bloomberg News.
“Pasar logam akan diuntungkan dengan data tersebut,” ujar Daniel Hynes, analis pada Australia and New Zealand Banking Group Ltd. sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (13/10/2014).
Dia menyatakan bahwa akan terjadi short-covering rally untuk memperkuat pasar. Nikel untuk pengiriman dalam tiga bulan naik 0,8% pada posisi U$16.500 per metrik ton di bursa London Metal Exchange pukul 11:26 waktu Hong Kong atau pukul 10:26 WIB. Harga logam itu turun 1,8% menjadi US$16.375 per ton pada 10 Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel